Selasa, 01 Februari 2011

Ukhuwah Islamiyyah (bag 2)

Mengingat urgensi ikatan antara Mukmin ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala mencatat
keutamaan dan pahala yang sangat besar bagi para pelakunya, juga mendekatkan dan mencintai
mereka. Dalam sebuah hadith dinyatakan bahawa di antara tujuh golongan yang mendapat
perlindungan dari Allah pada hari kiamat, yang tiada lindungan kecuali lindungan-Nya adalah:
saling berbagi dengan yang lain
"Dua orang yang menjalin tali cinta kerana Allah, mereka bersua dan berpisah kerana-Nya.”
Dalam sebuah hadith Qudsi dinyatakan:
"Orang-orang yang saling mencintai demi keagungan-Ku akan diberikan padanya mimbar dari
cahaya yang dicemburui (ghibthah) oleh para Nabi dan syuhada.”
Dalam hadith Qudsi lainnya, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Cinta-Ku mesti bagi orang-orang yang saling mencintai kerana Aku; cinta-Ku mesti
bagi orang-orang yang saling bersilaturahim kerana Aku; cinta-Ku mesti bagi orang-
orang yang saling menasihati kerana Aku; cinta-Ku mesti bagi orang-orang yang saling
mengunjungi kerana Aku; cinta-Ku mesti bagi orang-orang yang saling memberi kerana Aku”
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahawa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
"Suatu hari, seseorang melakukan perjalanan untuk mengunjungi saudaranya yang
tinggal di suatu kampung. Maka Allah mengutus seorang Malaikat untuk mencegat di
suatu tempat di tengah-tengah perjalanannya. Ketika orang tersebut sampai di tempat
tersebut, Malaikat bertanya: “Hendak ke mana engkau?” Ia menjawab: “Aku hendak
mengunjungi saudaraku yang berada di kampung ini.” Malaikat kembali bertanya: “Apakah
kamu punya kepentingan duniawi yang diharapkan darinya?” Ia menjawab: “Tidak, kecuali
kerana aku mencintainya kerana Allah.” Lantas Malaikat itu berkata (membuka
identitasnya): “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang dikirim kepadamu untuk
menyampaikan bahawa Allah telah mencintaimu seperti engkau mencintai saudara-mu.”
Dalam sebuah riwayat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tidaklah dua orang saling mencintai kerana Allah, kecuali yang paling besar cintanya di
antara keduanya adalah yang lebih mulia.”
Suatu saat, 'Abdah bin Abu Lubabah bertemu Mujahid rahimahullah. Tiba-tiba Mujahid
menjabat tangannya, lalu berkata: "Jika dua orang yang saling mencintai kerana Allah berjumpa,
lalu salah seorang di antara mereka menjabat tangan dan tersenyum kepadanya, maka 'dosa-
dpsanya berguguran seperti gugurnya dedaunan dari atas pohon." Abdah berkata: "Perbuatan itu (berjabat tangan dan senyum) terlalu ringan." Mujahid menjawab: "Jangan katakan seperti itu,
sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, nescaya kamu tidak
dapat mempersatukan hati mereka" (&l-Anfal [8]: 63).
Ketika mendengar jawaban tersebut, Abdah bergumam: "Tahulah aku, ia lebih mengerti
dariku."
Al-Walid bin Abu Mughits menuturkan, Mujahid berkata: "Jika dua orang Muslim berjumpa
dan saling berjabat tangan, maka dosa mereka diampuni." Al-Walid bertanya kepada Mujahid:
"Hanya dengan jabat tangan, dosanya diampuni?" Mujahid menjawab: Tidakkah engkau
mengetahui firman-Nya:
"Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, nescaya kamu tidak
dapat mempersatukan hati mereka" (al-Anfal [8]: 63).
Maka al-Walid berkata: "Engkau lebih tahu dariku."

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaik anda,insyaAlllah untuk kebaikan bersama

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More