Pemuda "Handsome"

Hari ini bila orang menyebut "pemuda ganteng" besar kemungkinan pikiran selanjutnya adalah seorang artis jago nyanyi dan akting, atau seorang olah ragawan yang biasa tampil di medan pertandingan, atau peragawan yang melenggang lenggok di atas pentas yang ditonton orang ramai.Lanjutkan bacanya ya.

Berawal Dari Mimpi

Sebuah rencana meraih cita-cita,rencana menggapai mimpi yang tak terhingga,mimpa apakah itu??,read more.

MMI Production

Video kajian ahad pagi yg diproduksi oleh MMI Isykarima. Apa sih MMI itu? monggo dibaca sekilas infonya.^^.

Pilih Cara Matimu

Kisah yg tak bosan-bosannya admin baca. Kisah apa itu??? bacalah,semoga kembali ingat dan istiqomah.

Rahasia Ustadz Kita

Menjadi besar dan hebat seperti ulama' terdahulu pasti ada rahasianya kan. Begitu juga dengan ust yg satu ini. mau tahu siapa dan apa rahasianya. Klik di foto ^^

Mencetak hafidz yg Ilmuwan

Berikut hasil investigasi yg dimuat dimajalah isra UII,mau baca,klik disini.

Selasa, 08 Februari 2011

Rosulullah bersabda mengenai Alqur'an

Penjelasan Rosulullah............
Ali bin Abi Thalib mengatakan,”Aku datang kepada Rosulullah ,kemudian beliau berkata kepadaku,”wahai ali,ketahuilah bahwa akan ada sebuah bencana.”Aku bertanya,”lantas apa jalan keluarnya ,ya Rosulullah?”beliau menjawab,
“Kitab Allah. Di dalamnya terdapat berita umat-umat sebelum kamu dan informasi orang-orang sesudah kamu,serta aturan antara kamu.Alqur’an adalah penjelasan yang tegas dan bukan mainan.
Barangsiapa yang meninggalkannya karna kesombongan maka Allah akan menghancurkannya. Dan barangsiapa yang mencari petunjuk di luar Alqr’an maka Allah akan menyesatkannya.
Alqur’an adalah tambang Allah yang kokoh,peringatan yang bijak,dan jalan yanag lurus. Barangsiapa yang berkata atas dasar Alqur’an maka ia akan berkata benar. Barangsiapa yang menghukumi atas dasar Alqur’an maka ia akan berlaku adil. Barangsiapa yang mengamalkannya ,maka ia akan mendapat pahala. Dan barangsiapa menyeru manusia kepadanya,maka ia akan ditunjukkan kepada jalan yanag lurus.
Dengannya ,obsesi-obsesi tidak akan menyimpang dan lidah-lidah tak akan kesulitan membacanya. Orang-orang yang berilmu tidak akan pernah kenyang menyerap kandungan Alquran. Orang-orang bertakwa tidak pernah jenuh membaca Alquran. Seringnya diulang tak akan membuat rasanya menjadi hambar dan keajaiban-keajaibannya juga tidak akan habis.
Alquran inilah yang begitu didengar oleh bangsa jin,mereka lantas menyatakan,”sesungguhnya kami mendangar sebuah bacaan yang menajubkan,yang memberi petrunjuk ke arah yang tepat,sehingga kamipun menimaninya’.”(HR.Atturmudzi & Ad-darimi)
Ya,anda benar,Rosulullah!Akan betul-betul ada sebuah bencana,diman jalan keluarnya telah ada di hadapan kami….didalamnya terdapat berita masa lalu,informasi masa depan ,dan aturan masa kini…Beginilah ,Alqur’an selalu cocok di setiap tempat dan waktu sebagaimana yang dijelaskan oleh Rosulullah yang tidak berbicara atas dasar hawa nafsu.
Dengannya,obsesi-obsesi diri tidak akan pernah menyimpang. Sungguh,orang yang menjadikan Alqur’an sebagai pedoman dan tutunan ,ia takkan pernah menyimpang. Alquran juga tidak akan membuat pembacanya bosan meskipun sering di ulang-ulang. Pernahkah sebelumnya anda mendengar orang membaca sebuah buku sampai ratusan kali!!!?
Tentu saja itu mustahil. Orang tersebut akan merasa bosan dan jenuh. Sedangkan Alqur’an ,setiap kali kita mengulang untuk membacanya,setiap klai itulah kita bertambah senang,rindu,dan semakin menyukainya. Betulkah anda merasakan nilai-nilai ini?ataukah anda sekedar membacanya begitu saja?!
Saudaraku tercinta,bacalah hadist diatas sekalii lagi dan resapilah segala kandungannya,kalimat demi kalimat.

Minggu, 06 Februari 2011

10 KARAKTER MUSLIM

~~~10 karakter Muslim/Muslimah sejati ini dirumuskan oleh Hasan Al Banna..♥ ♥ ♥~~~
  


Karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi tiang penyangga peradaban dunia.
Kesepuluh karakter itu adalah :
1) Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.

2) Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur'an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid'ah yang dapat menyesatkannya.
3) Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).

4) Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.
5) Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.

6) Qodirun 'alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
7) Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.

8) Haritsun 'ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.
9) Munazhom Fii Su'unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.

10) Naafi'un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.

Catatan:
* 10 karakter Muslim/Muslimah sejati ini dirumuskan oleh Hasan Al Banna



Muslimah yang Diimpikan

Al qur'an

Ibnu Qayyim Rahimahullah mengatakan,”Allah menurunkan Alquran adalah untuk kita renungkan,kita telaah sebagai petunjuk,kita ingat-ingat sebagai penghibur,kita tafsirkan dengan bentuk dan pengertian yang terbaik ,kita percayai dan yakini,serta kita tegakkan perintah-perintah dan larangan-larangannya semaksimal mungkin.Kitapun bisa menuai buah ilmu yang bermanfaat yang akan menghantarkan kita kepada Allah dari pepohonan dan taman hikmahnya,baik dari tanaman maupun bunga-bunganya.Sebab,Alquran kitab Allah yang akan menunjukkan segala hal mengenai Allah bagi siapa saja yang ingin mengenalNya.
Alquran adalah jalan yang digariskan oleh Allah bagi siapa saja yang ingin menempuh perjalanan menuju ke HadiratNya.Alquran adalah cahaya Allah yang terang benderang,yang akan melenyapkan kegelapan.Alquran adalah rahmat Allah yang dianugrahkan kepada kita demi kebaikan semua makhluk.Alquran juga m,erupakan factor penyambung antara Allah dengan para hambaNya ketika factor-faktor lain terputus.Alquran adalah gerbang Utama Allah dimana kita bisa memasukinya takalla gerbang2 yang lain telah tertutup.
Alquran adalah Ashiratul mustaqim yang tdak akan membuat pendapat2 dan opini2 kita miring.Alquran adalah Adzzikru ‘adhim yang tidak akan menjadikan keinginan2 dan hawa nafsu kita menjadi sesat.Alquran adalah Annuzulul karim yang tak akan membuat para ulama merasa puas dan kenyang,sebab keajaibannya tidaklah terbatas,goresannya tiada habis,ayat2nya tidallah sirna dan petunjuk-petunjuknya tidaklah bertentangan.
Setiap kali pandangan kita terhadap Alquran semakin kuat dalam berfikir dan merenung,setiap itu pulalah kita mendapat tambahan pentujuk dan pengetahuan.Setiap kita gali kandungannya.setiap kali itu pulalah terpancar sumber-sumber hikmah dan kebijaksanaan dengan deras.Alquran adalah cahaya pandangan yang akan menerangi kebutaan,penawar hati yang akan menyembuhkan penyakit dan kehampaannya,nyawa bagi hati,suguhan lezat bagi jiwa,taman indah sanubari,serta penuntun nurani menuju negri yang damai.,”
Kata –kata di atas adalah buah alami dari hati yng begitu terikat olh Alquran.Jiwa hti tersebut akan terpancar oleh nilai-nilai ini.
Bisakah kita merasakan kata-kata ibnul Qoyyim ini melewati hati kita?entah apa jawabannya….
Bagaimana kita berinteraksi dg Alquran?bagaimana kita terpengaruh oleh Alquran?bagaimana gejolak hati kita ketika membaca Alquran? Bagaimana kita memahami dan mengamalkan Alquran?mari kita jawab pada sesi berikutnya……………

Sabtu, 05 Februari 2011

لماذا أنزل الله القرآن باللغة العربية ؟

القران الكريم
الاجابة للشيخ صالح الكرباسي
مما يثار حول القرآن الكريم من الشبهات هو : إذا كان القرآن كتاباً لكل البشرية ، فلماذا أنزله الله باللغة العربية ، و لم ينزله بلغة أخرى غيرها ؟
و في الجواب نقول : من الواضح أن نزول القرآن ـ كغيره من الكتب السماوية ـ كان لا بُدَّ أن يكون بلغة من اللغات الحية التي يتكلم بها الناس عصر نزول القرآن ، و اللغة العربية كانت إحدى أهم تلك اللغات .
و من الواضح أيضاً أنه على أي لغة أخرى ـ غير العربية ـ كان يقع الاختيار فإن هذه الشبهة كان يمكن طرحها ، و حينها كان يقال : لماذا نزل القرآن بهذه اللغة ، قال الله عَزَّ و جَلَّ : ﴿ وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَّقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آيَاتُهُ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاء وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُوْلَئِكَ يُنَادَوْنَ مِن مَّكَانٍ بَعِيدٍ ﴾ [1] .
هذا من جهة ، و من جهة أخرى ، فإن أي كتاب سماوي ينبغي أن ينزل بلغة الرسول الذي ينزل عليه ذلك الكتاب ، ليتمكن من التعامل معه بصورة طبيعية ، و من هذا المنطلق كان من الطبيعي إختيار اللغة العربية دون غيرها من اللغات ، حيث أنها اللغة التي كان يتحدث بها النبي محمد ( صلى الله عليه و آله ) ، كما و أن أي رسول لا بُدَّ و أن يتحدث بلسان القوم المرسَل إليهم ، أو المبعوث فيهم ، و لقد أشار القرآن الكريم إلى هذا الأمر حيث قال : ﴿ وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ فَيُضِلُّ اللّهُ مَن يَشَاء وَيَهْدِي مَن يَشَاء وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴾ [2] ، فكان من الطبيعي أن يتم نزول القرآن باللغة العربية التي هي لغة النبي محمد ( صلى الله عليه و آله ) ، و لغة قومه الذين يعيش معهم ، لكن إختيار لغة قوم الرسول لا يدل على إنحصار الدعوة في من يتكلم بتلك اللغة ، خاصة و أن الأدلة القاطعة تثبت خلاف ذلك .
هذا مضافاً إلى أننا لا نشك في أن نزول القرآن باللغة العربية دون غيرها من اللغات لم يكن عفوياً ، بل كان لأسباب دقيقة ، و هو بكل تأكيد إختيار حكيم لأنه من قِبَلِ رب العالمين ، و نحن نؤمن بوجود الحكمة في هذا الاختيار سواءً تبيَّنت لنا أسبابه أم لم تتبين .
أضف إلى ذلك أن خصائص اللغة العربية و قابلياتها الحيوية و مرونة تعبيراتها و سعتها و ما إليها من مميزات من حيث الاشتقاق الصرفي ، و الايجاز ، و الخصائص الصوتية ، و إمكانية تعريب الألفاظ الواردة ، تجعل إختيارها لغة للقرآن الكريم هو الخيار الصحيح .
و من جانب آخر فأن اللغة العربية ـ كما جاء في الأحاديث ـ هي لغة عدد من الأنبياء العظام السابقين ( عليهم السلام ) ، و قد كانوا يتكلمون بها ، و لقد جاء في بعض الروايات أن خَمْسَة أنبياء مِنَ الْعَرَبِ : هُودٌ وَ صَالِحٌ وَ شُعَيْبٌ وَ إِسْمَاعِيلُ وَ مُحَمَّدٌ ( عليهم السلام ) ، و أن لغة النبي آدم ( عليه السَّلام ) حينما كان في الجنة كانت العربية ، حيث أنها لغة أهل الجنة ، و ستكون العربية لغتهم التي يتكلمون بها في الجنة [3] ، فكل هذه الأمور مما ترجح و تدعم إختيار اللغة العربية لأن تكون لغة للقرآن الكريم .

[1] القران الكريم : سورة فصلت ( 41 ) ، الآية : 44 ، الصفحة : 481 .
[2] القران الكريم : سورة إبراهيم ( 14 ) ، الآية : 4 ، الصفحة : 255 .
[3] انظر : بحار الأنوار : 11 / 56 .

Jumat, 04 Februari 2011

kebahagiaan Vs kesedihan

Hari kamis…hari yang istimewa bagi santri..tak terkecuali ustadznya….karena hari itu di ujung pekan,alias libur mingguan sudah di depan mata……
Pagi itu berbeda dari pagi-pagi di hari kamis biasanya…….semenjak bergelar “musrif” pagiku tersibukkan dengan buku mutabaah……tasmi’ berapa kali,murojaah berapa ghoibnya… terkadang terasa membosankan juga,tapi terkadang bisa di “sambi”juga,hhehehe….
Jam menunjukkan pukul 8.00,terasa lambung sudah kosong kembali(saurnya jam 3 sih*)dengan agak malas Q berjalan menuju kantor,begitu melintasi maktabah,terlihat ipul sedang ujian akhir tahfidz.Samar2 kudengar dia membaca
قل يأيها الكافرون
Pertanda sudah memasuki juz 30......tepatnya lembar akhir...ketike akan membaca surah Qul 3x...teman kita ini tak kuasa menahan harunya....Q lihat dia diam saja,terisak-isak....bahagia rasanya berhasil menyetorkan Alquran seluruhnya...disamping rasa takut akan beban menjaganya....yang memang terasa lebih berat dari pada sekedar menghafalnya...
Q pun segera beralih ke tugas mingguanku lagi....”Alhamdulillah,konek juga bisa mengkhabarkan berita “panas”ini ke jejaring cocial nih” kataku dlam ati.....bismillah Q mulai merekap.....
Setelah semua selesai,kembali ku menjelajahi dunia “luna”,beritanya mesir mesir dan mesir,untuk mencari liputan mengenai ust.Abu pun terasa susah,seakan tertelan oleh kepopuleritasan mubarok.....
Tak ada firasat apa pun,Q hanya bisa mematung di belakang kawanku tersebut,sambil merenungkan peristiwa yang barusan terjadi....bagaimana jika ini menimpaku?sungguh ini perkara yang berat,maka pantas pula jika pahalanya juga besar di sisi Allah jika mampu bersabar.....Tak terasa lubang kuburan itu sudah penuh dengan tanah pagi yang mendung.
“Maz,adiknya hakim meninggal“seloroh uqbah setelah mengucapkan salam.Q pun hanya terdiam dan kemudain berkat:”innalillahi wa inna ilkaihi roojiun”.kupun kembali terdiam.
“lkut takziah ga maz?”,pertanyaan ga butuh jawaban nih pikirku...”ya iyalah masa ya iya donk(basi)....”kapan?” “sekarang” “siap komandan”.....segera aku beganti cover, ingin rasanya ku segera sampai di rumah sahabatku,memeluknya & meneguhkannya......
Mobil elf mas pram pun datang,mobil standar 14 orang itu kami isi penuh,overload,23 orang bro.....yah terpaksa berdiri lagi deh,”yang penting sampai tujuAN dengan selamat”batinku.
Macet macet,”hari apa to iki”tanyaku.”imlek maz” ....makanya jalan rame buanget,sampe kita puyeng kepanasan naik elf non AC itu,..........setelah nyasar sedikit,kamipun sampai juga.
Mataku berputar mencari sosok yang kecil & tegar....”lha itu dia”,segera kamipun menghampiri,memeluknya dan mengatakan “isbir yaa shohibi”dan kata2 yang lain ,tak lain untuk menguatkan dirinya.....kutahan perasaan sedihku....tak ingin ku menambah rasa sedihnya.
“Ayo,balik”ajak ust,Syarqun setelah prosesi pemakaman selesai,kamipun mengiringi nya sampai masjid,”izin sholat dulu”....setelah sholat,kami pamit ke bapak beliau untuk kembali ke negri 2 menara.....
Dalam perjalanan pulang Q hanya merenung,dalam satu hari,2 hal berkumpul,kebahagiaan & kesedihan....ya itulah hidup.mengajarkan kita untuk bersyukur & bersabar dalam menempuh perjalanan menuju akhirat.Hari itu aku belajar akan kenikmatan hidup bersama Alqur’an............dihari itu pula aku belajar akan berharganya seorang saudara dalam hidup ini.
“Berbuat baiklah kepada siapa saja yang kau cintai,sebelum maut maut datang menjemput,ketika semua sudah pada garisnya,yang tinggal hanyalah penyesalan”
menghantar u/ terakhir kalinya

Selasa, 01 Februari 2011

Ukhuwah Islamiyyah (bag 3)

jalan bersama menguatkan persahabatan

Ukhuwah seperti inilah yang dibina oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau
mendidik para sahabat radhiyallahu 'anhum selama tiga belas tahun di Makkah ditambah
beberapa tahun setelah tinggal di Madinah. Selama fasa Makkah, beliau tidak pernah bergumam
"Sampai kapan, kita harus mendidik perasaan-perasaan itu, tanpa 'berbuat'."
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam sangat yakin—sesuai pemberitahuan dari Allah—bahawa upaya
tersebut merupakan proyek paling penting yang harus dipersiapkan guna membangun basis
komunitas Mukmin…Ukhuwah adalah prioritas utama, kerana merupakan tuntutan mutlak untuk
membangun basis kekuatan bagi kaum Mukminin, yang sekaligus menjadi cikal bakal bagi
lahirnya umat Islam. Proyek tersebut merupakan realisasi dari kalimat tauhid La Ilaha Illallah.
Kalimat La Ilaha Illallah tidak terbatas sebagai ungkapan nurani yang paling dalam, tapi
mencakup komitmen untuk menjalankan apa yang diturunkan oleh Allah. Oleh kerananya,
komitmen dengan segala yang datang dari Allah merupakan bahagian dari tuntutan La Ilaha
Illallah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala sangat mencintai ukhuwah, memuji dan mewajibkannya
kepada seluruh Mukmin. Allah menurunkan banyak ayat yang berkaitan dengan tema ukhuwah.
Barangkali yang paling menonjol di antaranya adalah beberapa ayat dalam surat al-Hujurat,
yaitu:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain,
(kerana) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok).
Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain, (kerana) boleh jadi
wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita-wanita (yang mengolok-olok). Dan
janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-
gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk setelah iman. Dan
barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim. Hai orang-
orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka
itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang" (al-Hujurat [49]: 11-12).

Ukhuwah Islamiyyah (bag 2)

Mengingat urgensi ikatan antara Mukmin ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala mencatat
keutamaan dan pahala yang sangat besar bagi para pelakunya, juga mendekatkan dan mencintai
mereka. Dalam sebuah hadith dinyatakan bahawa di antara tujuh golongan yang mendapat
perlindungan dari Allah pada hari kiamat, yang tiada lindungan kecuali lindungan-Nya adalah:
saling berbagi dengan yang lain
"Dua orang yang menjalin tali cinta kerana Allah, mereka bersua dan berpisah kerana-Nya.”
Dalam sebuah hadith Qudsi dinyatakan:
"Orang-orang yang saling mencintai demi keagungan-Ku akan diberikan padanya mimbar dari
cahaya yang dicemburui (ghibthah) oleh para Nabi dan syuhada.”
Dalam hadith Qudsi lainnya, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Cinta-Ku mesti bagi orang-orang yang saling mencintai kerana Aku; cinta-Ku mesti
bagi orang-orang yang saling bersilaturahim kerana Aku; cinta-Ku mesti bagi orang-
orang yang saling menasihati kerana Aku; cinta-Ku mesti bagi orang-orang yang saling
mengunjungi kerana Aku; cinta-Ku mesti bagi orang-orang yang saling memberi kerana Aku”
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahawa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
"Suatu hari, seseorang melakukan perjalanan untuk mengunjungi saudaranya yang
tinggal di suatu kampung. Maka Allah mengutus seorang Malaikat untuk mencegat di
suatu tempat di tengah-tengah perjalanannya. Ketika orang tersebut sampai di tempat
tersebut, Malaikat bertanya: “Hendak ke mana engkau?” Ia menjawab: “Aku hendak
mengunjungi saudaraku yang berada di kampung ini.” Malaikat kembali bertanya: “Apakah
kamu punya kepentingan duniawi yang diharapkan darinya?” Ia menjawab: “Tidak, kecuali
kerana aku mencintainya kerana Allah.” Lantas Malaikat itu berkata (membuka
identitasnya): “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang dikirim kepadamu untuk
menyampaikan bahawa Allah telah mencintaimu seperti engkau mencintai saudara-mu.”
Dalam sebuah riwayat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tidaklah dua orang saling mencintai kerana Allah, kecuali yang paling besar cintanya di
antara keduanya adalah yang lebih mulia.”
Suatu saat, 'Abdah bin Abu Lubabah bertemu Mujahid rahimahullah. Tiba-tiba Mujahid
menjabat tangannya, lalu berkata: "Jika dua orang yang saling mencintai kerana Allah berjumpa,
lalu salah seorang di antara mereka menjabat tangan dan tersenyum kepadanya, maka 'dosa-
dpsanya berguguran seperti gugurnya dedaunan dari atas pohon." Abdah berkata: "Perbuatan itu (berjabat tangan dan senyum) terlalu ringan." Mujahid menjawab: "Jangan katakan seperti itu,
sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, nescaya kamu tidak
dapat mempersatukan hati mereka" (&l-Anfal [8]: 63).
Ketika mendengar jawaban tersebut, Abdah bergumam: "Tahulah aku, ia lebih mengerti
dariku."
Al-Walid bin Abu Mughits menuturkan, Mujahid berkata: "Jika dua orang Muslim berjumpa
dan saling berjabat tangan, maka dosa mereka diampuni." Al-Walid bertanya kepada Mujahid:
"Hanya dengan jabat tangan, dosanya diampuni?" Mujahid menjawab: Tidakkah engkau
mengetahui firman-Nya:
"Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, nescaya kamu tidak
dapat mempersatukan hati mereka" (al-Anfal [8]: 63).
Maka al-Walid berkata: "Engkau lebih tahu dariku."

Ukhuwah Islamiyyah

kebersamaan menciptakan ukhuwah
Mencintai sesama Mukmin dan mengikat tali ukhuwah (persaudaraan) merupakan suatu
perbuatan yang amat mulia dan sangat penting. Allah Subhanahu wa Ta'ala menyatakan
persaudaraan sebagai sifat kaum Mukmin dalam kehidupan dunia dan akhirat, seperti dalam
firman-Nya:
"Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara" (al-Hujurat [49]: 10).
"Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka
merasa bersaudara, duduk ber-hadap-hadapan diatas dipan-dipan" (al-Hijr [15]: 47).
Persaudaraan yang terjalin antara kaum Mukmin merupa-kan anugerah nikmat yang
sangat besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu kerana
nikmat itu, sebagai orang-orang yang bersaudara" (Ali 'Imran [3]: 103).
"Dia-lah (Allah) yang memperkuat dirimu dengan pertolongan-Nya dan dengan orang-
orang Mukmin. Dan Dia Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang Mukmin).
Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, nescaya kamu
tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati
mereka" (al-Anfal [8]: 62-63).
Ukhuwah yang terjalin antara sesama Mukmin tersebut dibangun di atas asas iman danaqidah. Ia adalah persaudaraan yang terbina kerana Allah dan merupakan tali iman yang paling
kuat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Tali Islam yang terkuat adalah wala' (loyal) kerana Allah, memusuhi kerana Allah, cinta kerana
Allah, dan benci kerana Allah 'Azzawa Jalla."
Oleh kerananya ikatan persaudaraan antara sesama Mukmin merupakan model
persaudaraan yang paling berharga dan hubungan paling mulia yang mungkin terbentuk antara
sesama manusia. Persaudaraan antara Mukmin lebih unggul dari hubungan persaudaraan dengan
saudara kandung sendiri, kerana ikatan aqidah lebih kukuh dari ikatan keturunan. Hal ini dapat
dilihat dari dialog Nuh 'alaihis salam ketika mengatakan:
"Ya Rabbi, sesungguhnya anakku termasuk dalam keluarga-ku, dan sesungguhnya janji
Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim Yang Seadil-adilnya" (Hud [11]:
45).
Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab:
"Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk dalam keluargamu (yang dijanjikan
akan diselamatkan). Sesungguhnya (perbuatannya) itu adalah perbuatan yang tidak baik.
Oleh sebab itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak
mengetahuinya. Sesungguhnya Aku mem-peringatkan kepadamu supaya kamu jangan
termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan (tidak mengerti)" (Hud [11]: 46).
baca selanjutnya....

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More