Pemuda "Handsome"

Hari ini bila orang menyebut "pemuda ganteng" besar kemungkinan pikiran selanjutnya adalah seorang artis jago nyanyi dan akting, atau seorang olah ragawan yang biasa tampil di medan pertandingan, atau peragawan yang melenggang lenggok di atas pentas yang ditonton orang ramai.Lanjutkan bacanya ya.

Berawal Dari Mimpi

Sebuah rencana meraih cita-cita,rencana menggapai mimpi yang tak terhingga,mimpa apakah itu??,read more.

MMI Production

Video kajian ahad pagi yg diproduksi oleh MMI Isykarima. Apa sih MMI itu? monggo dibaca sekilas infonya.^^.

Pilih Cara Matimu

Kisah yg tak bosan-bosannya admin baca. Kisah apa itu??? bacalah,semoga kembali ingat dan istiqomah.

Rahasia Ustadz Kita

Menjadi besar dan hebat seperti ulama' terdahulu pasti ada rahasianya kan. Begitu juga dengan ust yg satu ini. mau tahu siapa dan apa rahasianya. Klik di foto ^^

Mencetak hafidz yg Ilmuwan

Berikut hasil investigasi yg dimuat dimajalah isra UII,mau baca,klik disini.

Senin, 26 September 2011

ENERGI UKHUWAH DAN PERSAHABATAN

Ukhuwah dan persahabatan sejati merupakan bekal yang sangat berharga dalam meniti kesuksesan dunia dan akherat, kesuksesan dalam kehidupan keagamaan, social, ekonomi, politik, demikian pula dalam da’wah dan perjuangan, Nabi Musa as miskipun termasuk ulul ‘azmi dari para Rasul, beliau menyadari pentingnya adanya seorang saudara perjuangan dalam memikul beban da’wah, maka ketika beliau diangkat sebagai Nabi dan mendapatkan tugas menda’wahi Fir’aun beliau berdoa: ” Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau adalah Maha melihat (keadaan) kami”. QS Thaha ayat : 29-35
Arti kalimat ukhuwah adalah kebersamaan, baik dalam nasab, aqidah, pemikiran, tradisi maupun yang lainnya. Adapun persahabatan dari kata suhbah yang berarti pertemanan yang melahirkan kebersamaan dan kedekatan hubungan, hubungan antara persahabatan dan ukhuwah sangat kuat, karena persahabatan dilandasi oleh ukhuwah, semua kaum muslimin adalah saudara dalam aqidah, sebagaimana orang kafir adalah saudara orang kafir yang lainnya dalam kekufuran, kaum muslimin dapat menjadi sahabat yang lainnya ketika ada kesamaan dalam berbagai hal yang mendekatkan hubungan di antara mereka. Seorang sahabat akan dekat hubungan dengan sahabatnya, dan dapat melebihi kedekatannya dengan saudara senasab. Sering seorang sahabat rela memberikan hal hal yang luar biasa kepada sahabatnya, lebih lebih jika persahabatan didasarkan atas ukhuwah dalam aqidah. Pertemanan dalam bahasa arab ada beberapa jenis ada yang disebut zamil (teman sejawat dalam suatu kerjaan) ada shahib (teman yang selalu banyak menyertai) ada Shadiq teman yang sangat dipercaya sehingga dijadikan untuk menyimpan rahasia padanya. Ukhuwah Islamiyah dan persahabatan yang didasarkan atas aqidah Islam dan perjuangan menegakkan Islam merupakan ibadah yang sangat tinggi, merupakan sebab mendapatkan rahmat Allah, dan melahirkan loyalias kasih sayang, care dan pembelaan, Allah berfirman : ‘ Tiada lain orang orang beriman (satu sama lainnya) adalah bersaudara” QS Al-Hujurat ayat : 10, bersaudara saling membela, karena semua bentuk persamaan melahirkan kedekatan, semakin krusial sisi persamaan semakin kuat kedekatannya, maka persamaan dalam iman kepada Allah, Rasul, dan Islam secara benar, pasti melahirkan loyalitas yang sempurna, dan mengantarkan untuk saling mencintai, dan ta’awun untuk merealisasikan idealis bersama: yaitu taat kepada Allah, amar ma’ruf nahi mungkar Allah berfirman : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar. QS At-Taubah ayat : 71-72. Dengan persahabatan dan ukhuwah Allah mensukseskan perjuangan Nabi Muhammad saw, dan dengannya pula para alim ulama fuqaha membangun madzhab mereka, dengan persahabatn yang memiliki loyalitas tinggi AbdurRahman Ad-dakhil berhasil membangun Khilafah di Andalus yang eksis berabat abat lamanya. Termasuk nikmat dari Allah, Dia menjadikan ukhuwah dan persahabatan sebagai ibadah yang tinggi, dan dari nilai ibadah ini memotifasi kita untuk memaksimalkan pemberdayakan potensi diri yang melahirkan berbagai amal shaleh individu maupun social yang membahagiakan kaum muslimin,” dari Abu Hurairah ra sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Addin itu nasehat: mereka bertanya untuk siapa wahai Rasulullah : beliau menjawab : untuk Allah, KitabNya dan para pemimpin yang muslim, seorang muslim saudara muslim yang lainnya tidaklah menelantarkan, tidak berdusta kepadanya, tidak mendhaliminya, dan seorang diantara kalian sebagai cermuin saudaranya, kalau ia melihat kotoran padanya hendaklah ia singkirkan. Ukhuwah dan persahabatan yang energik terbangun dari kesadaran bahwa ukhuwah merupakan ibadah dan kewajiban kepada Allah, yang kedua kesadaran bahwa setiap manusia ditaqdirkan banyak kelemahan, sementara ia wajib memperjuangkan Islam yang agung maka tidak mungkin ia menjaga keimanannya dan melakasanakan amant perjuangan kecuali ia merangkul dan menggandengan tangan sudaranya mukmin untuk bersama sama beramal shaleh dan berjuang, syiar setiap mukmin adalah : “manusia itu lemah ketika sendiri, dan kuat dengan saudaranya, keyakinan setiap muslim ”kalaulah bukan karena persaudaraan sahabat sahabatku niscaya saya tidak bisa banyak berbuat”, inilah yang menjadikan seorang tawadhu’ dan mencintai saudaranya karena saudarnya adalah asset baginya untuk merealisasikan idealis perjuangan. Nabi menjanjikan kelezatan iman bagi yang berhasil berukhuwah karena Allah, dari Anas bin Malik Rasulullah bersabda : tiga hal yang jika ada dalam diri seseorang mendapatkan kelezatan iman, Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari selain keduanya, dan tidaklah mencintai seseorang kecuali karena Allah, dan ia benci kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan darinya seperti ia benci dicampakkan ke dalam api. HR Bukhari.
Ukhuwah dan persahabatan memiliki kewajiban saling memberikan perhatian, jika yang satu sakit ia kunjungi, jika bertemu memberikan salam dan mengajak salaman penuh dengan kasih sayang, jika diberikan salam ia menjawabnya yang lebih baik, jika bersin ia mendoakannya, bahkan ia selalu mendoakan untuknya dengan segala kebaikan, jika dalam kesulitan ia membantunya, jika mengundangnya iapun menyambut undangannya dengan antusias, jika ia minta nasehat ia berikan nasehat, seorang sahabat memberikan ketulusan hati untuk melakukan yang terbaik untuknya, membela nama baiknya, mengingatkan ketika ia lupa, membantunya ketika melihatnya melakukan sesuatu yang memerlukan bantuan. Melakukan itu semua tanpa mengharapkan balasan kecuali balasan dari Allah yang jauh lebih baik dan sempurna. Nabi bersabda : Dan Allah selalu dalam membantu hambaNya selama ia membantu saudaranya”, ‘Siapa yang memberikan kemudahan saudaranya dari suatu kesulitan Allah memberikan kemuduhan baginya dunia dan akherat. Persaudaran dan persahabatan taqwa adalah persahabatan yang tulus, kekal, produktif dan membahagiakan, dunia dan akherat, karena dalam kontek social seorang saudara atau sahabat melakukan suatu kebutuhan mendasar sedang di sisi Allah dinilai ibadah yang tinggi, coba kita perhatikan apa yang disebut dalam hadits, bahwa ada seseorang berkunjung ke saudaranya fillah lantas Allah mengirimkan malaikatNya untuk menemuinya dan menanyakan keperluannya, dan ia menjawab : saya mengunjungi karena Allah, malaikat bertanya tidak ada keperluan lain, ia menjawab : tidak, Malaikat mengatakan kepanya : Allah telah mencintaimu, sebagaiman engkau mencintainya. Semua persahabat manusia di dunia akan menjadi musuh kecuali persahabtan dan cinta karena Allah swt yang melahirkan amal shalaeh dan taqwa : Allah berfirman : ” semua yang berkasih sayang pada hari tu sebagian mereka kepada yang laiunnya saling memusuhi kecuali orang yang bertaqwa. Posted in Dr. Muh. Mu'inudinillah, MA

“TARBIYAH QUR’AN BERKARAKTER”

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,Pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. ( QS : IBRAHIM 24-25 ) Allah swt adalah pendidik hakiki Dialah Rabbul ‘aalamin pemilik, pendidik, pengatur sekalian alam, Dia mendidik seluruh alam semesta dengan sunnah kauniyah dan sunnah syar’iyyahnya. Dia mendidik kaum muslimin dengan Iman kepadaNya, menerima hidayah dan Syari’atNya. Output pendidikan Allah digambarkan seperti pohon yang besar, akarnya kuat menghujam ke bumi berdiri dengan kokoh, dahan dan rantingnya menjulur ke langit mengayomi orang oarng yang berteduh di bawahnya, memberikan buahnya yang fresh setiap saat, inilah sebagaian karakter yang unik, indah pendidikan Rabbany Allah swt. Yang diharapkan menjadi permasalahan pendidikan kontemporer
Pertama : Pendidikan yang membentuk Aqidah yang benar dan kuat, kepribadian mantap, idealis tinggi, landasannya ma’rifah dan iman kepada Allah, RasulNya dan semua yang ghaib yang diberitakan oleh Allah swt, tauhid yang murni tidak dicampuri oleh kesyirikan, hal mengantarkan kepada visi dan orientasi ridha Allah. Aqidah yang kuat menjadikan seseorang memiliki prinsip yang tak tergoyahkan, siap berkorban dengan semua yang dimiliki untuk mempertahankan idealis iman, ibadah, amal shaleh. Tergambarkan kepribadian ini dalam imannya tukang sihir fir’aun ketika beriman kepada Musa as, mereka dengan tenang menghadapi siksaan Fir’aun dengan dipotong tangan dan kaki bersilang dan disalib sampai mati, dan apa yang ditunjukkan oleh segenap orang shalihin yang disuruh memilih antara kafir atau digergaji tubuh mereka dari kepala sampai kaki, ternyata mereka memilih mati daripada kekufuran. Kepribadian yang kuat adalah kepribadian yang memiliki idealis yang tinggi, maka ia berbuat baik terus menerus, berdakwah dan berjihad dalam menyebar luaskan kebenaran dan kebaikan, ia menyadari bahwa nilai seseorang bukan pada wajah dan fisiknya, bukan pula harta kekayaan dan jabatannya, melainkan misi yang diembannya, orang beriman memiliki misi da’wah kepada keridhaan Allah, kepada diinNya, seorang mukmin mengetahui kebaikan, menikmati kebaikan bahagia dengan kebenaran, dan ia cinta kebaikan buat seluruh manusia, maka ia berda’wah kepada kebaikan, ia mengenal kemungkaran dan membencinya dan melarang manusia dari kemungkaran, jadilah ia makhluq terbaik. ” Kalian umat yang terbaik yang dipersembahkan buat manusia, kalian memerintahkan kepada kebaikan, melarang kemungkaran” Aqidah yang kuat, idiologi yang kokoh menjadikan seorang punya kepribadian yang kuat tidak mudah ikut ikutan yang tidak ilmunya, ” dan janganlah kalian mengikuti apa apa yang kalian tidak memiliki ilmu berkaitan dengannya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungan jawab” Nabi bersabda : ” janganlah kalian menjadi orang yang suka ikut ikutan, mengatakan : kalau manusia berbuat baik aku berbuat baik, kalau manusia berbuat buruk aku juga berbuat buruk, kan tetapi teguhkan dirimu kalau manusia berbuat baik, berbuat baiklah engkau, dan kalau manusia berbuat buruk, jauhilah perbuat buruk mereka” Kedua : pendidikan yang membekali ilmu bermanfaat dan membimbing beramal yang didasarkan atas ilmu yang bermanfaat. Pendidikan Islam mengantarkan peserta didik dapat lulus ujian hidup yaitu mampu melakukan amal terbaik dalam segala posisinya, ” Dialah(Allah) yang menciptakan hidup dan mati untuk menguji siapa yang paling baik amalnya” amal terbaik tidak mungkin dilakukan kecuali berdasarkan ilmu yang bermanfaat, kecerdasan intelektual yang matang, kehendak yang kuat, kemampuan ekplorasi, pengalaman yang mendidik. Dan ilmu tidak akan bermanfaat kecuali menghasilkan suatu amal sebagai sarana ibadah kepada Allah swt. Ilmu yang bermanfaat dalam epistimologi Islam mencakup ilmu ghayat (tujuan hidup) dan ilmu wasaail(sarana hidup) ilmu dalam pendidikan Islamy adalah ilmu yang komprehensif ilmu yang saling melengkapi dan tidak mengenal dikotomi dan pemisahan ilmu agama dan ilmu dunia, melainkan Islam memandang semua ilmu bagian dari agama, hanya agama yang berkaitan dengan tujuan hidup dan sarana hidup. Ayat pertama turun kepada Nabi Muhammad telah mengajarkan membaca secara mutlak, membaca seluruh ciptaan Allah, membaca dengan nama Rabb, yang menunjukkan bahwa tujuan membaca apapun yang dibaca dalam rangka mengenal Allah, beribadah kepadaNya dan mendidik diri dengan sunnatullah kauniyyah dan syar’iyyah. Amal shaleh merupakan karakter didikan Islam, dialah amal sukses yang produktif rapi dan yang moralis, amal yang bermanfaat yang dilakukan ikhlas karena Allah, amal ikhlas karena Allah pasti dilakukan dengan itqan (teliti) rapi, tekun istiqamah. Karakter didikan Al-Qur’an suka melakukan kebaikan sekecil apapun walaupun kelihatannya remeh, melakukannya tanpa memnadang status dirinya, walaupun ia seorang presiden ia tak segan segan menyingkirkan duri dari jalanan, ia merasa dinasehati hadits ” Iman itu lebih dari tujuh puluh cabang, yang tertinggi laa ilaaha illallah yang terendah menyingkirkan hal yang mengganggu dari jalan” HR Muslim. Ketiga : Akhlaq yang tinggi, dan interpersonal yang baik. Islam membangun akhlaq mulia, krena kahlaq adalah addin, kwalitas diin seorang dilihat dari akhlaqnya, baik akhlaq kepada Allah, diri sendiri, dengan alam semesta dan dengan sesama manusia, akhlaq yang baik adalah memberikan kebaikan, dan menahan diri dari melakukan kerusakan, serta murah senyum. Islam mengajarkan manusia suka bergaul dan berinteraksi kunstuktif dengan siapapun, berkenalan dilanjutkan dengan ta’awun dalm kebajikan dan ketakwaan. Nabi bersabda : ” seorang beriman supel, mudah bergaul dan mudah diajak bergaul, tidak ada kebaikan seorang yang tidak mudah bergaul dan tidak mudah diajak bergaul” nabi bersabda juga : ” orang beriman yang bergaul dengan manusia dan sabar atas gangguan mereka lebih baik daripada orang beriman yang tidak bergaul dengan manusia dan tidakj sabar atas gangguan mereka” Seorang beriman dengan misi da’wah, tarbiyah dan ishlahnya, suka bergaul, berkenalan, membantu, bekerjasama dalam kebajikan dan takwa, diharapkan kebaikannya, aman dari gangguannya, jujur dalam bicara dan janjinya, tangannya mempersembahkan kebaikan, bibirnya tersenyum dengan kasih sayang. Suka memberi maaf, tidak menggunjing, tidak mencela, mudah memberi maaf, tidak pendendam. Mudah diajak berbuat baik, dan jauh dari keburukan. Dengan akidah lurus, ilmu yang dalam, amal yang benar, akhlaq yang tinggi, manusia akan selalu menuju kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan merealisasikan tujuan diciptakan manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Posted in Dr. Muh. Mu'inudinillah, MA

Minggu, 18 September 2011

PENJARA SUCI?

Hari ini ku sedikit iseng baca-baca berita yg tersebar di berbagai media….”nih beritanya ga da yg bagus ya,,semuanya berkisar pd kejahatan”pikirku sambil terus membaca….entah kejahatan politik,sosial,ekonomi dan buanyak sekali macamnya yg ujung-ujungnya berakhir pada kata penjara. Ingat penjara,terbesit di hati tuk menulis fikiranku seputar hal itu,wa bil khusus,,dgn bahasa santrix”penjara suci” bin ma’had..hehe….


          sebenarnya kalau pondok disebut penjara,berarti santrinya disebut narapidana,utawi kriminil…dan kalau dipahami jelas berbedA arti antara penjara yg asli dgn penjara yg beridhofkan suci ini…..tapi ada makna yg sama yaitu sama-sama karatina untuk menjadi lebih baik
Sebagai mantan narapidana 4 thn penjara,kita sudah bersama melewati hari-hari yg berat,indah dan berbobot dalam kisah perjalanan hidup ini . Dan akhirnya sekarang kita berada di penjara yg lebih luas dan mulai kehilangan kesuciannya sebab ulah manusia,apa?? Yaitu dunia…ingatkan kalian akan ini “Dunia adalah penjara bagi mukmin,dan surganya orang-orang kafir”. Dulu di penjara suci,kita dibekali dgn sumber dari segala ilmu ,AlQuran dan AsSunnah,kita belajar tentang apa-apa yg Allah perintahkan dan dilarangkan.kita bersusah payah membentuk pribadi yg setia mendirikan sholat,menjalin ukhuwah yg kuat antar sesama,di didik bermental baja dgn sapala,dilatih ilmu kanuragan “tifan” untuk dikeluarkan saat diperlukan…..pencapaian yg Luar biasa ,manisnya keimanan yg sukar untuk diungkapkan…..rasa letih yg selalu berujung kebahagiaan ….tapi itu DULU,sekarang???......

           Sekarang kita berada di penjara yg lebih luas,kalau disebut ya sangat luas (terbukti banyak tanah yg belum kita injak :D)…Hendaknya kita menengok ke punggung kita,masih cukupkah bekal kita selama berada di penjara suci dulu(segala usaha ibadah & tholabul ilmy),atau masih adakah bekal yg dulu sudah capek-capek kita kumpulkan(ilmu-ilmu yg sudah kita dapatkan ,yg teratas AlQuran kita hafalkan)…….Untuk sekedar cukup ,sungguh waktu 4 thn dulu itu sangat pendek di banding perjalanan standar kehidupan manusia (60 thn mas)….dan mesti kurangnya pakde.Lha yg keduax itu MASIH ADAKAH?....apanya….???hafalan kita…..jangan sampai kita seperti permisalan yg Allah sebutkan dlm surat AnNahl :92(Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali. ) permisalan yg sangat mengena,Baju taqwa yg kita rajut saat itu,dari benang2 sholat berjamaah,qiyamullail,tilawatul quran,ketika mulai kita tinggalkan,bagaikan mengurai baju kita,menjadi benang2 yg rapuh….sungguh, Rugi dunia akhirat…..lha pedagang saja dalam hal dunia ga mau rugi…pinginx untung terus….apa lagi kita,yg menyangkut perkara 2 kehidupan…

 Diriwayatkan dr Anas bin Malik ra,dia berkata,Rosulullah Saw besabda,”Diperlihatkan kepadaku pahala-pahala ummatku sampai (pahala karena)kotoran yg dikeluarkan oleh seseorang laki-laki dari masjid. Diperlihatkan pula kepadaku dosa-dosa ummatku. Aku tidak melihat dosa yg lebih besar daripada (dosa karena) satu surat atau satu ayat dari AlQuran yg diberikan (sbg hafalan) kepada seseorang lalu dia lupakan.”(HR Abu Dawud no 461 & Tirmidzi no.2916) Satu hadist ini yg sebenarnya cukup bagi kita untuk selalu mendorong semangat penjaga AlQuran….bukan untuk memberatkan,tapi mengingatkan….sebagaimana firman Allah: (Thaha, Kami tidak Menurunkan al-Quran ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah; melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),)QS Thaha 1-3…………ayat yg membuat keteguhan sahabat Umar runtuh,menjadi awal hidayahnya,kerna ketakutannya kpd Allah… Sahabat,hendaknya kita selalu ingat akan misi ma’had mendidik kite yaitu
….2.mensyi’arkan dan menanamkan nilai-nilai AlQuran di tengah masyarakat
,3.mengembangkan pusat kajian ilmiyyah syar’iyyah dan quraniyyah,Alias membuat penjara dunia ini menjadi seperti kala kita dipenjara suci dulu. Jangan sampai itu kita lupakan…… Terakhir…..kita bisa bersyukur jika mendapat nikmat dan bersabar kala mendapat musibah,Musibah terbesar untuk huffadz adalah lupa kan AlQuran yg telah dipegangnya….tapi apakah kita akan bisa bersabar???
beruntunglah orang yg Sadar dan kemudian berusaha kembali,kerna itu adalah bentuk kesyukurannya dan selalu sabar dlm berpegang kpdnya…… “.::::.”

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More