Pemuda "Handsome"

Hari ini bila orang menyebut "pemuda ganteng" besar kemungkinan pikiran selanjutnya adalah seorang artis jago nyanyi dan akting, atau seorang olah ragawan yang biasa tampil di medan pertandingan, atau peragawan yang melenggang lenggok di atas pentas yang ditonton orang ramai.Lanjutkan bacanya ya.

Berawal Dari Mimpi

Sebuah rencana meraih cita-cita,rencana menggapai mimpi yang tak terhingga,mimpa apakah itu??,read more.

MMI Production

Video kajian ahad pagi yg diproduksi oleh MMI Isykarima. Apa sih MMI itu? monggo dibaca sekilas infonya.^^.

Pilih Cara Matimu

Kisah yg tak bosan-bosannya admin baca. Kisah apa itu??? bacalah,semoga kembali ingat dan istiqomah.

Rahasia Ustadz Kita

Menjadi besar dan hebat seperti ulama' terdahulu pasti ada rahasianya kan. Begitu juga dengan ust yg satu ini. mau tahu siapa dan apa rahasianya. Klik di foto ^^

Mencetak hafidz yg Ilmuwan

Berikut hasil investigasi yg dimuat dimajalah isra UII,mau baca,klik disini.

Kamis, 27 Desember 2012

Long March Pantai Depok - Isyka (Gallery)

Beberapa potongan gambar para santri yang menjalankan misi jalan kaki sejauh 145KM. Memang jauh ya, akan tetapi dengan semangat dan gembira hal itu bisa terselesaikan dengan baik. Tanpa ada yang kurang, bahkan bertambah hitam muka-muka mereka. Tapi biarlah, semoga perjuangan mereka di hitung pahala di sisi Allah. cek langsung...........
Menyusuri Goa Cermai *galapp n basaah
Foto dulu aja dah,, sesuaikan tingginya..hoehoe


Saatnya berenang di pantai *awas jangan jauh-jauh

Modal nekat, ombak sebegitu besarnya masih aja di lawan,ckckck santri-santri.
Sudah pagi, sudah mandi dan siap untuk berangkat *senyummm :)

Melewati kota yang panas menyengat *ini mah masih pagi juga
Melewati jalur desa, udara segar.
Berjalan hingga malam hari.



Istirahat dulu ahh, capek.

Hiyaa, saatnya bergaya di tengah derita. Ha Ha
Alhamdulillah sampai dengan selamat *ancur-ancuran.

 4 hari berjalan tidaklah waktu yang singkat. Setidaknya membutuhkan perjuangan dan kekuatan yang luar biasa. Tetap salut dengan perjuangan mereka, santri-santri 2 menara. Isykarima.
SEMANGAT!!!!!


Sifat 'Sok Tahu'


'Sok tahu' pada dasarnya adalah "merasa sudah cukup berpengetahuan" padahal sebenarnya kurang tahu. Masalahnya, orang yang sok tahu biasanya tidak menyadarinya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa kita 'sok tahu'? Mari kita mengambil hikmah dari Al-Qur'an. Ada beberapa ciri 'sok tahu' yang bisa kita dapatkan bila kita menggunakan perspektif surat al-'Alaq.

1. Enggan Membaca

Ketika disuruh malaikat Jibril, "Bacalah!", Rasulullah Saw. menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Lalu malaikat Jibril menyampaikan lima ayat pertama yang memotivasi beliau untuk optimis. Adapun orang yang 'sok tahu' pesimis akan kemampuannya. Sebelum berusaha semaksimal mungkin, ia lebih dulu berdalih, "Ngapain baca-baca teori. Mahamin aja sulitnya minta ampun. Yang penting prakteknya 'kan?" Padahal, Allah pencipta kita itu Maha Pemurah. Ia mengajarkan kepada kita apa saja yang tidak kita ketahui.

Disisi lain, ada pula orang Islam yang terlalu optimis dengan pengetahuannya, sehingga enggan memperdalam. Katanya, misalnya, "Ngapain baca-baca Qur'an lagi. Toh udah khatam 7 kali. Mending buat kegiatan lain aja." Padahal, Al-Qur'an adalah sumber dari segala sumber ilmu, sumber 'cahaya' yang tiada habis-habisnya menerangi kehidupan dunia. Katanya, misalnya lagi, "Ngapain belajar ilmu agama lagi, toh sejak SD hingga tamat kuliah udah diajarin terus." Padahal, 'ilmu agama' adalah ilmu kehidupan dunia-akhirat.

2. Enggan Menulis

Orang yang sok tahu terlalu mengandalkan kemampuannya dalam mengingat-ingat dan menghafal pengetahuan atau ilmu yang diperolehnya. Ia enggan mencatat. "Ngerepotin," katanya. Seolah-olah, otaknya adalah almari baja yang isinya takkan hilang. Padahal, sifat lupa merupakan bagian dari ciri manusia. Orang yang sok tahu enggan mencatat setiap membaca, menyimak khutbah, kuliah, ceramah, dan sebagainya. Padahal, Allah telah mengajarkan penggunaan pena kepada manusia.

Di sisi lain, ada pula orang yang kurang mampu menghafal dan mengingat-ingat pengetahuan yang diperolehnya, tapi ia merasa terlalu bodoh untuk mampu menulis. "Susah," katanya. Padahal, merasa terlalu bodoh itu jangan-jangan pertanda kemalasan. Emang sih, kalo nulis buat orang lain, kita perlu ketrampilan tersendiri. Tapi, bila nulis buat diri sendiri, bukankah kita gak bakal kesulitan nulis 'sesuka hati'? Apa susahnya nulis di buku harian, misalnya, "Tentang ciri sok tahu, lihat al-'Alaq!"?

3. Membanggakan Keluasan Pengetahuan

Orang yang sok tahu membanggakan kepintarannya dengan memamerkan betapa ia banyak membaca, banyak menulis, banyak mendengar, banyak berceramah, dan sebagainya tanpa menyadari bahwa pengetahuan yang ia peroleh itu semuanya berasal dari Allah. Ia mengira, prestasi yang berupa luasnya pengetahuannya ia peroleh berkat kerja kerasnya saja. Padahal, terwujudnya pengetahuan itu pun semuanya atas kehendak-Allah.

Mungkin ia suka meminjam atau membeli buku sebanyak-banyaknya, tetapi membacanya hanya sepintas lalu atau malah hanya memajangnya. Ia merasa punya cukup banyak wawasan tentang banyak hal. Ia tidak merasa terdorong untuk menjadi ahli di bidang tertentu. Kalau ia menjadi muballigh 'tukang fatwa', semua pertanyaan ia jawab sendiri langsung walau di luar keahliannya. Ia mungkin bisa menulis atau berbicara sebanyak-banyaknya di banyak bidang, tetapi kurang memperhitungkan kualitasnya.

4. Merendahkan Orang Lain Yang Tidak Sepaham

Bagi orang Islam yang sok tahu, siapa saja yang bertentangan dengan pendapatnya, segera saja ia menuduh mereka telah melakukan bid'ah, sesat, meremehkan agama, dan sebagainya. Bahkan, misalnya, sampai-sampai ia melarang orang-orang lain melakukan amal yang caranya lain walau mereka punya dalil tersendiri. Ia menjadikan dirinya sebagai "Yang Maha Tahu", terlalu yakin bahwa pasti pandangan dirinyalah satu-satunya yang benar, sedangkan pandangan yang lain pasti salah. Padahal, Allah Swt berfirman: "Janganlah kamu menganggap diri kamu suci; Dia lebih tahu siapa yang memelihara diri dari kejahatan." (an-Najm [53]: 32)

Muslim yang sok tahu cenderung menganggap kesalahan kecil sebagai dosa besar dan menjadikan dosa itu identik dengan kesesatan dan kekafiran! Lalu atas dasar itu dengan gampangnya ia mengeluarkan 'vonis hukuman mati'. Padahal, dalam sebuah hadits shahih dari Usamah bin Zaid dikabarkan, "Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallaah, maka ia telah Islam dan terpelihara jiwa dan hartanya. Andaikan ia mengucapkannya lantaran takut atau hendak berlindung dari tajamnya pedang, maka hak perhitungannya ada pada Allah. Sedang bagi kita cukuplah dengan yang lahiriah."

5. Menutup Telinga dan Membuang Muka Bila Mendengar Pendapat Lain

Orang yang sok tahu tidak memberi peluang untuk berdiskusi dengan orang lain. Kalau toh ia memasuki forum diskusi di suatu situs, misalnya, ia melakukannya bukan untuk mempertimbangkan pendapat yang berbeda dengan pandangan yang selama ini ia anut, melainkan untuk mengumandangkan pendapatnya sendiri. Ia hanya melihat selayang pandang gagasan orang-orang lain, lalu menyerang mereka bila berlainan dengannya. Ia tidak mau tahu bagaimana mereka berhujjah (berargumentasi).

Di samping itu, orang yang sok tahu itu bersikap fanatik pada pendapat golongannya sendiri. Seolah-olah ia berseru, "Adalah hak kami untuk berbicara dan adalah kewajiban kalian untuk mendengarkan. Hak kami menetapkan, kewajiban kalian mengikuti kami. Pendapat kami semuanya benar, pendapat kalian banyak salahnya." Orang yang terlalu fanatik itu tidak mengakui jalan tengah. Ia menyalahgunakan aksioma, "Yang haq adalah haq, yang bathil adalah bathil."

6. Suka Menyatakan Pendapat Tanpa Dasar Yang Kuat

Muslim yang sok tahu gemar menyampaikan pendapatnya dengan mengatasnamakan Islam tanpa memeriksa kuat-lemahnya dasar-dasarnya. Ia suka berkata, "Menurut Islam begini.... Islam sudah jelas melarang begitu...." dan sebagainya, padahal yang ia ucapkan sesungguhnya hanyalah, "Menurut saya begini.... Saya melarang keras engkau begitu...." dan seterusnya. Kalau toh ia berkata, "Menurut saya bla bla bla....", ia hanya mengemukakan opini pribadinya belaka tanpa disertai dalil yang kuat, baik dalil naqli maupun aqli.

7. Suka Berdebat Kusir
Jika pendapatnya dikritik orang lain, orang yang sok tahu itu berusaha keras mempertahankan pandangannya dan balas menyerang balik pengkritiknya. Ia enggan mencari celah-celah kelemahan di dalam pendapatnya sendiri ataupun sisi-sisi kelebihan lawan diskusinya. Sebaliknya, ia tekun mencari-cari kekurangan lawan debatnya dan menonjol-nonjolkan kekuatan pendapatnya. Dengan kata lain, setiap berdiskusi ia bertujuan memenangkan perdebatan, bukan mencari kebenaran.
Sumber : Eramuslim dengan sedikit perubahan.

Minggu, 23 Desember 2012

BEGINILAH CARA AGAR KAMU MENJADI PENULIS

Kamu pernah menulis artikel? Jika belum, apa yang bisa kamu lakukan untuk mulai belajar menulis?

Menulis adalah tindakan menyampaikan ide dan gagasan yang ada di dalam dirimu kepada orang lain. Maka, yang pertama kali kamu lakukan adalah kamu harus mengetahui gagasan apakah yang hendak kamu sampaikan kepada orang lain itu. Apakah kamu akan menyampaikan kepada orang lain mengenai pentingnya belajar Al-Quran? Atau tentang tata cara melaksanakan shalat berjamaah di masjid? Atau kamu ingin menganjurkan para pemuda agar menyegerakan pernikahan jika sudah mampu?Ataukah kamu ingin berbagi perasaan bahagia dengan orang lain setelah mendapat rezeki yang tak diduga-duga?

Apapun yang ingin kamu tulis, pastikan kamu menyukai   gagasan itu. Jangan menulis tema yang tidak menarik bagi dirimu sendiri. Karena, jika sebagai penulis saja kamu tidak tertarik, bagaimana kamu akan mengajak orang lain tertarik membaca tulisanmu? Begitu pula, kalau tema itu tidak menarik, maka dorongan untuk menulis akan sangat kurang. Kamu akan malas-malasan memulai. Atau sangat lambat menyelesaikan.

Selain itu, kamu juga harus  memiliki pemahaman yang cukup tentang gagasan yang akan kamu tulis. Jika kamu tidak memahami, kamu harus membaca referensi yang bisa menjelaskan. Bisa juga bertanya kepada teman, ustadz, atau orang lain yang bisa membuatmu lebih memahami permasalahan. Kamu juga bisa melakukan penelitian sederhana  tentang persoalan yang kamu tulis. Misalnya, untuk mengetahui perilaku curang para pedagang, kamu bisa datang ke pasar mengamati bagaimana orang melakukan jual beli. Kamu juga bertanya kepada orang-orang yang pernah merasa dicurangi ketika membeli. Atau bertanya kepada pedagang pasar, tentang bagaimana cara mereka berjualan dan apakah mereka pernah berlaku curang.

Dari Mana Sebuah Ide Kamu Peroleh?

Al-Quran adalah keajaiban. Ayat-ayat yang kamu baca, hafalkan, dan pelajari setiap hari adalah sumber gagasan yang tidak pernah kering. Dari dulu sampai sekarang, Al-Quran selalu dijelaskan. Ia menjadi dorongan yang sangat kuat bagi banyak orang untuk berbuat kebaikan. Ia menjadi solusi berbagai macam permasalahan. Ia menjadi petunjuk kebenaran. Jika kamu memahami sebuah makna dari ayat Al-Quran, maka itu bisa menjadi gagasan yang layak untuk kamu sampaikan kepada orang lain. Karena ia merupakan cahaya terang. Ketika engkau bawa cahaya itu ke tengah masyarakat yang banyak diliputi kegelapan, mereka akan tercerahkan. Al-Quran juga ibarat air yang menghidupkan. Banyak jiwa yang mati atau hampir mati, tiba-tiba tumbuh lagi, segar lagi, dan berkembang setelah mendapat siraman Al-Quran.

Memahami makna sebuah ayat, menjadi bekal untuk menulis gagasan. Bahkan, menyampaikan pemahaman itu adalah kewajiban. Karena Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda :

بَلِّغُوْا عَنِّيْ وَلَوْ آيَةً

"Sampaikan dariku walaupun satu ayat." (HR. Bukhari)

Selain dari Al-Quran, ide menulis juga bisa kamu peroleh dari Al-Hadits. Bisa juga dari kitab para ulama. Semua itu merupakan bank gagasan luar biasa yang sangat perlu dipahami oleh masyarakat.

Ide menulis juga bisa kamu peroleh dari pengalaman pribadi. Misalnya, ketika kamu mengalami sakit setelah begadang hingga larut malam. Badanmu demam. Makan tidak selera. Tidur tidak nyaman. Jangan belajar di sekolah, tidak bakalan bertahan lama. Kamu ingin terus berbaring di tempat tidur. Kalau bisa sambil dipijitin. Minum  disediain. Makan disuapin. Selain sakit, ternyata "manja"mu juga kumat, rupanya. hehe..

Pengalaman ini bisa kamu tulis, sehingga bisa menjadi bahan pelajaran orang lain. Agar mereka tidak begadang hingga larut malam. Kecuali benar-benar karena keperluan.  Selain nulis pengalaman, tentu sebaiknya kamu bertanya kepada dokter, apa saja bahaya terlambat tidur bagi kesehatan. Kamu juga baca buku atau artikel kesehatan mengenai hal itu. Hadits-hadits dan keterangan ulama tentang keutamaan tidur di awal waktu juga bisa kamu sampaikan, untuk menguatkan argumentasi.

Ide juga bisa kamu peroleh dari banyak hal lainnya. Pengalaman hidup seorang kenalan, suatu peristiwa yang kamu saksikan, atau apa yang kamu baca dari sebuah majalah dan buku, bisa juga dari informasi televisi. Ide juga bisa kamu ambil dari perbincangan orang-orang. Sesuatu yang menarik diperbincangkan, biasanya pun menarik untuk dituliskan. Tugasmu sebagai penulis adalah, mengambil ide-ide yang menarik dan memahaminya dengan baik. Baru sesudah itu, kamu sampaikan ide dan pemahaman itu dalam tulisanmu. Dengan bahasa mudah. Kalau bisa juga indah.

Bagaimana Agar Tulisan Mudah Dipahami

Tentu, tulisan yang kamu tulis mengenai persoalan yang sudah kamu pahami dengan baik. Kamu tidak bisa memahamkan kepada orang lain jika kamu tidak faham.

Kemudian, kamu harus menggunakan bahasa yang biasa digunakan oleh pembaca. Pakailah bahasa Indonesia yang sederhana. Pakailah bahasa yang biasa digunakan orang. Jangan memasukkan bahasa asing ke dalam tulisanmu tanpa memberikan penjelasan yang cukup. Bisa-bisa, orang yang baca tulisanmu bukannya mendapatkan pemahaman. Tapi justru mendapat banyak pertanyaan.

Gunakan pula bahasa yang baku. Bahasa yang biasa digunakan oleh orang lain dalam tulisan mereka baik di buku maupun koran. Untuk itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia menjadi rujukan yang penting untuk mengetahui bahasa yang sudah baku dan standar.

Tulisannya juga harus baku. Yaitu mengikuti EYD, atau Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Bagaimana menulis kata ظالم dalam bahasa Indonesia? Zalim, dzalim, ataukah zhalim? Bagaimana pula menulis دعوة ? Da’wah atau dakwah? Untuk mengetahui bahasa yang baku, rujuklah ke Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sebaiknya yang terbitan Pusat Bahasa.

Kadang-kadang, ada penulis atau penerbit yang mempunyai cara menulis ejaan sendiri. Karena tidak sreg ketika menggunakan ejaan yang berlaku pada umumnya. Misalkan, ejaan yang baku adalah salat. Sebagian penerbit menulis dengan shalat. Ejaan yang baku Al-Quran, lalu mereka menulis dengan Al-Qur’an. Tidak mengapa jika ia mempunyai alasan mengapa menggunakan ejaan tersendiri. Toh juga tidak dosa. Yang penting, seorang penulis dalam hal ini dituntut konsisten. Jangan berubah-ubah. Itu membuat tulisan kita bisa lebih dinikmati.

Menulis juga harus mengikuti aturan-aturan baku. Kapan menulis huruf besar dan kapan huruf kecil, kapan disambungkan dan kapan dipisah, kapan dikoma dan kapan dititik. Semua itu harus dipelajari dengan seksama. Bacalah aturannya dalam buku EYD, lalu praktikkan dalam tulisanmu.

Bagaimana Mulai Menulis?

Menulis bermula ketika sebuah ide muncul. Baik muncul dengan sendirinya  atau karena dipaksa. Muncul dengan sendirinya adalah ketika kamu belajar di kelas, tiba-tiba menemukan sebuah pembahasan menarik dalam pelajaran itu. Maka kamu menuliskan sebuah ide untuk ditulis. Sedangkan dipaksa muncul adalah, karena kamu dapat tugas menulis, maka kamu mencari-cari ide dengan membaca buku atau berpikir. Setelah bertemu ide, kamu menuliskannya. Misalnya, kamu menulis sebuah gagasan tentang : "Keberkahan Belajar Al-Quran". Kamu ingin mendorong pembaca  agar bersemangat belajar Al-Quran.

Kemudian, kamu mengembangkan ide ini dengan menjadi sebuah kerangka tulisan berikut :
Tuliskan idemu

K-1 : ayat yang menunjukkan keberkahan Al-Quran.
K-2 : Maksud ayat tersebut.
K-3 : Contoh kisah orang yang mendapat keberkahan Al-Quran.
K-4 : Contoh kisah lain.
K-5 : Kalimat yang mendorong orang untuk belajar Al-Quran.

Selesai membuat kerangka, kamu mulai mengembangkan kerangka itu. Kamu tulis ayat Al-Quran. Tulis artinya. Ada di surat mana, ayat berapa dan sebagainya.

Kamu menjelaskan maksud keberkahan Al-Quran tersebut sebagaimana dijelaskan oleh para ulama. Maksudnya begini, misalnya. Jika ada pemahaman yang keliru kamu sebutkan, bahwa pemahaman itu tidak benar. Jika ada banyak penjelasan tentang maksud ayat, kamu bisa menyimpulkan titik temunya. Atau memilih mana pendapat yang kuat dan yang lemah.

Kamu mulai bercerita, siapa orang yang pernah mendapatkan keberkahan itu, kapan ia mendapatkannya, di mana, bagaimana ceritanya, dan seterusnya.

Kamu membawakan cerita kedua, sehingga membuat orang semakin ingin belajar Al-Quran. Tidak mengapa membawakan dua hingga tiga cerita. Karena orang tidak pernah bosan dengan cerita. Usahakan cerita para sahabat, orang-orang shalih, atau cerita dari kehidupan nyata. Cerita dibuat detil. Kadang, kamu bisa menyampaikan perasaanmu terhadap cerita itu, betapa mengagumkan. Betapa senang, dan lainnya.

Sebagai penutup, kamu bisa memberikan pertanyaan yang menyentuh misalnya, apakah kita menunggu tua untuk mau belajar Al-Quran? Apakah sekarang bukan saat yang tepat untuk belajar Al-Quran dan menggapai keberkahannya? Dan seterusnya.

Dan langkah terakhir adalah membuat judul. Judul yang pendek, menarik, unik, dan mengundang penasaran orang untuk membaca.

Begitulah. Menulis ternyata sangat gampang. Dan enaknya lagi, kamu tidak harus mengikuti langkah-langkah di atas secara persis. Kamu bisa menulis dari langkah mana saja yang kamu bisa. Mudah kan?

Menulislah Sekarang
Menulis adalah sebuah ketrampilan. Maka, kamu perlu menulis berkali-kali sebelum akhirnya bisa disebut sebagai penulis atau orang yang terampil menulis. Saat itu, kamu bisa menulis dengan mudah dan cepat. Tulisanmu juga enak dinikmati dan disukai oleh pembaca. Jadi, cobalah menulis dari sekarang. Jika selesai satu tulisan, cobalah membuat tulisan lain. Lalu buatlah tulisan lain lagi. Cobalah berbagai gaya menulis. Bandingkan dengan hasil tulisan orang lain. Tulislah lagi. Dan jangan berhenti menulis lagi. Berdoalah kepada Allah, semoga menjadikan tulisanmu setajam pedang yang membabat hujah orang-orang yang menjajakan kebatilan siang dan malam. Mohonlah kepada Allah agar menerima tulisanmu sebagai amal shalih. Berdoalah pula, agar kamu tidak pernah lelah dan bosan berlatih.

Tahukah kamu, bahwa sejarah emas umat Islam ini ditulis dengan darah syuhada dan tinta ulama? Maka, mudah-mudahan kita tidak diharamkan dari keutamaannya.

Wallāhu a’lam bish shawāb.
Oleh ust Hawin Murtadlo

Jumat, 21 Desember 2012

Islamic University in Madinah (Gallery)

Entah kenapa kak admin terbesit untuk memosting foto-foto jamiah ini. Yah, daripada di simpan ga kelihatan *yo jelas ga ketok mas. Mendingan di pajang. Kali bermanfaat buat yang lihat.
Kala sore hari, dari gerbang utama selalu terlihat indah di mata. Universitas kita

Kuliah Syariah, selalu penuh mahasiswa. Entah kenapa banyak sekali peminatnya.

Kala pagi hari. Musim Dingin selalu membawa awan yang berarti.

Mobil yang banyak, tanda kuliah sudah dimulai.

Hujan itu perkara yang sangat langka dan ditunggu-tunggu oleh siapa saja. Jadi bersyukurlah warga indonesia. Yang hampir tiap hari bisa menikmatinya.

Sekali lagi, awan mendung itu indah dan dirindu ^^.

Tangga asrama, setiap hari naik-turun melewatinya. Alhamdulillah hal itu sudah biasa sejak di isykarima.

Logo jamiah. 

Mentari tenggelam. Saat yang eksotis bagi siapapun dan dimanapun.
Indah. Belum. Indah itu ketika kita bisa belajar dan berjuang bersama-sama. Di sini. Di sini kami selalu menanti generasi yang siap mengemban amanah besar ummat ini. Setiap kalian punya kesempatan. Jadi tunjukkan kalau kita pantas untuk mendapatkan.
FROM MADINA WITH LOVE.

Jumat, 14 Desember 2012

NASEHAT SINGKAT BUAT BLOGGER ^^

Pena Menara
Dengan pensil/pena banyak hal hebat yang dibuat, banyak cerita dahsyat yang ditulis, tapi itu bukan karena pensil/penanya tapi karena tangan yang membimbingnya. Maka dari itu walau banyak hal yang baik dan hebat yang kita buat, ingatlah bahwa Allah Rabb kita yang membimbing kita untuk selalu melakukan hal baik dan hebat. Oleh karena itu jangan menjadikan diri kita sombong karena hal yang kita lakukan, tapi bertawadhu'lah, karena semua yang baik-baik itu berasal dari Allah.

Saat menulis, pensil/pena tak selalu benar. Maka biarkanlah penghapus untuk menghapus hal yg salah. Manusia tak Akan selalu benar. Karena itu biarkanlah seseorang yg lain memberikan nasihat kpd kita utk memperbaiki diri kita.

Walau dari banyak pensil/pena bentuknya sama, tapi kualitas isinyalah yang diperhitungkan. Manusia itu semua sama tapi hanya kualitas hati dan amalan lah yang diperhitungkan

Potongan nasehat ust  Abu Harits El-Badr -حفظه الله-

MENANGKIS PANAH-PANAH IBLIS ' ciaat

"Pandangan adalah anak panah beracun dari anak panah
iblis. Siapapun yang menghindarkannya karena takut kepada Allah, Allah akan karuniakan padanya keimanan yang ia temui rasa manisnya di dalam hati." [HR. Al Hakim]

Mata ini,
Adalah jendela terbesar menuju akal dan hati
Bila ia d'didik untuk menahan maka ia akan bertahan menjaga pandangan dari b'maksiat pada Allah
Bila
ia d'biasakan mengumbar maka bermaksiatlah pandangan dan hatinya

"Telah tertulis atas anak Adam nasibnya dari zina. Akan bertemu dalam hidupnya tidak bisa tidak. Zinanya kedua mata adalah memandang...".
[HR. Muslim]

Karenanya, ada jalan keluar bila ada usaha u/ menuju Allah. Bukankah Allah Menurunkan Al Qur'an sbg Hudan/ Petunjuk? Nah inilah Resep Menangkis Panah2 Beracun Iblis:

~For IKHWAN~
♥ Ingatlah Allah! (QS. Ar Ra'd: 28)
♥ Ingatlah bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit akan d'mintai kesaksian (QS. Al Fushilat: 21-23)
♥ Menahan pandangan (ghadul bashar) dan menjaga kemaluan/ menutup aurat
(QS. An Nur: 30)

~For AKHWAT~
♥ Ingatlah Allah! (QS. Ar Ra'd: 28)
♥ Senantiasa menghisab diri, bahwa kulit, penglihatan dan pendengaran akan d'mintai kesaksian kelak d'hari pembalasan (QS. Al Fushilat: 21-23)
♥ Menahan pandangan (QS. An Nur: 31)
♥ Menjaga auratnya/ menutup aurat dengan jilbab/ gamis (QS. Al Ahzab: 59) dan melabuhkan kerudung hingga dada (QS. An Nur: 31)
♥ Menjaga tutur kata dan nada suara (QS. Al Ahzab: 32)
♥ Jangan tabarruj/ berhias/ bersolek u/ menarik perhatian laki2 yang bukan mahram kita. (QS. Al Ahzab: 33)

Memang tak mudah,
Justru karena tak mudah itulah, kelak akan berbuah manis dan berbunga indah, Insya Allah :)

Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat,,,bila ada kata yang keliru, mohon d'luruskan ^_^ Jazakumullahu khairan katsiran_

Tundukkan pandangan,anggap aja kambing lewat ,hah

Copy dari Grup Dakwah Facebook.

Kamis, 13 Desember 2012

SELINGAN CINTA DARI KHAZANAH LAMA

Inilah kisah seorang gadis yang sangat cantik jelita. Dialah sang bunga di sebuah kota yang harumnya semerbak hingga negri-negri tetangga. Tak banyak yang pernah melihat wajahnya, sedikit yang pernah mendengar suaranya, dan bisa dihitung jari orang yang pernah berurusan dengannya. Dia seorang pe
milik kecantikan yang terjaga bagaikan bidadari di taman surga.

Sebagaimana wajarnya, sang gadis juga memendam rasa cinta. Cinta itu tumbuh, anehnya, kepada seorang pemuda yang belum pernah dilihatnya, belum pernah ia mendengar suaranya, dan belum tergambar wujudnya dalam benak. Hanya karena kabar. Hanya karena cerita yang beredar. Bahwa pemuda ini tampan bagai Nabi Yusuf zaman ini. Bahwa akhlaqnya suci. Bhwa ilmunya tinggi. Bahwa keshalihannya membuat iri. Bahwa ketaqwaannya telah berulang kali teruji. Namanya kerap muncul dalam pembicaraan dan do’a para ibu yang merindukan menantu.

Gadis pujaan itu telah kasmaran sejak didengarnya sang bibi berkisah tentang pemuda idaman. Tetapi begitulah, cinta itu tepisah oleh jarak, terkekang oleh waktu, tersekat oleh rasa asing dan ragu. Hingga hari itu pun tiba. Sang pemuda berkunjung ke kota si gadis untuk sebuah urusan. Dan cinta sang gadis tak bisa lagi menunggu. Ia telah terbakar rindu pada sosok yang bayangannya mengisi ruang hati. Meski tak pasti adakah benar yang ia bayangkan tentang matanya, tentang alisnya, tentang lesung pipinya, tentang ketegapannya, tentang semuanya. Meski tak pasti apakah ciintanya bersambut sama.
Maka ditulisnyalah surat itu, memohon bertemu.

Dan ia mendapat jawaban. “Ya”, katanya.

Akhirnya mereka bertemu di suatu tempat yang disepakati. Berdua saja. Awal-awal tak ada kata. Tapi bayangan masing- masing telah jauh menembus mata, menghadirkan rasa tak karuan dalam dada. Dan sang gadis mendapati bahwa apa yang ia bayangkan tak seberapa dibanding aslinya; kesantunannya, kelembutan suaranya, kegagahan sikapnya. Ia berkeringat dingin. Tapi diberanikannya bicara, karena beginiah kebiasaan yang ada pada keluarganya.

“Maha Suci Alloh”, kata si gadis sambil sekilas kembali memandang, “Yang telah menganugrahi engkau wajah yang begitu tampan”.
Sang pemuda tersenyum.Ia menundukan wajahnya. “Andai saja kau lihat aku”, katanya,” Sesudah tiga hari dikuburkan. Ketika cacing berpesta membusukannya. Ketika ulat-ulat bersarang di mata. Ketika hancur wajah menjadi busuk bernanah. Anugrah ini begitu sementara.Janganlah kau tertipu olehnya.”
“Betapa inginnya aku”, kata si gadis,”Meletakkan jemeriku dalam genggaman tanganmu.”
Sang pemuda berkeringat dingin mendengarnya. Ia menjawab sambil tetap menunduk memejamkan mata. “Tak kurang inginnya aku berbuat lebih dari itu. Tetapi coba bayangkan, kulit kita adalah api neraka; yang satu bagi yang lainnya. Tak berhaq saling disentuhkan. Karena di akhirat kelak hanya akan menjadi rasa sakit. Dan penyesalan yang tak berkesudahan.”
Si gadis ikut tertunduk. “Tapi tahukah engkau”, katanya melanjutkan,”Telah lama aku dilanda rindu, takut, dan sedih. Telah lama aku merindukan saat aku meletakkan kepalaku di dadamu yang berdegup. Agar berkurang beban- beban. Agar Alloh menghapus kesempitan dan kesusahan.”
“Jangan lakukan itu kecuali dengan haqnya,” kata sang pemuda,”Sungguh kawan- kawan akrab pada hari kiamat satu sama lain akan menjadi seteru. Kecuali mereka yang bertaqwa.”

Kita cukupkan sampai d sini sang kisah. Mari kita dengar komentar Syaikh ‘abdulloh Nasih Ulwan tentangnya. “Apa yang kita pelajari dari kisah ini?”, demikian beliau bertanya. “Sebuah kisah yang indah.Sarat dengan ibrah dan pelajaran. Kita lihat bahwa sang pemuda begitu fasih membimbing si gadis untuk menghayati kesucian dan ketaqwaan kepada Alloh.”
“Tapi”, kata beliau memberi catatan. “Dalam kisah indah ini kita tanpa sadarmelupakan satu hal. Bahwa sang pemuda sang pemuda dan gadis melakukan pelanggaran syari’at. Bahwa sang pemuda mencampur adukan kebenaran dan kebathilan. Bahwa ia meniupkan nafas da’wah dalam atmosfir yang ternoda. Dan dampaknya bisa kita lihat dalam kisah; Sang gadis sama sama sekali tak mengindahkan da’wahnya. Bahkan ia makin berani dalam kata-kata; mengajukan permintaan- permintaan yang makin meninggi tingkat bahayanya dalam pandangan syari’at Alloh.”

Ya. Dia sama sekali tak memperhatikan isi kalimat da’wah sang pemuda. Buktinya, kalimatnya makin berani dan menimbulkan syahwat dalam hati. Mula-mula hanya mengagumi wajah. Lalu membayangkan tangan bergandengan, jemarinya menyatu bertautan. Kemudian membayangkan berbaring dalam pelukan. Sbhanalloh, bagaimana kalau percakapan diteruskan tanpa batas waktu?
“Kesalahan itu “, kata Syaikh ‘abdulloh Nasih ‘Ulwan memungkasi, “telah terjadi sejak awal.” Apa itu? “Mereka berkhalwat! Mereka tak mengindahkan peringatan syari’at dan pesan sang Nabi tentang hal yang satu ini.”
Ya. Mereka berkhalwat, bersepi berduaan. Ya . Sang pemuda sedang berda’wah. Tapi da’wahnya “Da’wah Dusta”.
 

Minggu, 09 Desember 2012

Cuplikan Adegan Drama Santri

Ini adalah cuplikan yang lumayan seru dari aksi darama santri Matiq kls 1 sekitar 2,5 tahun yang lalu (pemainnya sekarang uda lulus ). Kisah lengkapnya mengenai sejarah pembunuhan sahabat Ustman Rodhiyallahu 'anhu. Klo cuplikan ini sih,pertarungan antara si pembunuh dengan pengawal khalifah. Koya banget deh. Ha Ha Ha. Mendingan segera lihat sendiri. Baru berkomentar. Kalau merasa terhibur,disebar. Biar pada ikut seneng. Dunia pesantren tak seserem yang dipikirkan. Dan tak setegang yang dibayangkan. Ada masa-masa seperti ini (lomba2) yang menyegarkan pikiran. Membuat senyum mengembang (padahal pada ketawa semua tuh penontonnya).
Masih banyak sisi lain pesantren yang mungkin tidak diketahui oleh masayarakat pada umumnya. Bahkan film sebagus negeri 5 menara,hanya bisa mencuplikkan sebagian kecil dinamika pesantren. Setiap hari ada saja yang unik dan berkesan,makanya ga mungkin hidup 4 tahun di singkat dalam sebuah film berdurasi kurang dari 2 jam. hmmmm,oke. Kapan-kapan kita bagikan cerita lainnya yang luar biasa.  
Pray ,Dream and Action !!!!!!!!.

Kamis, 22 November 2012

Kataibul Iman (Nasyid buat Palestina)


مَعَ كُلِّ مَذْبَحَةٍ تَجِدُّ ، وَلاَ جَوَابَ سِوَى الْعَوِيْل 
مَعَ كُلِّ جُرْحٍ ، فِي جَوَانِحِ أُمَّتِي أَبَدًا يَسِيل
مَعَ كُلِّ تَشْرِيْدٍ لِشَعْبٍ ، صَارَ جَلْدًا لِلطُّبُوْل
يَأْتِي يُسَائِلُنِي صَدِيقٌ مِنْ بِلاَدِي ، مَا السَّبِيل؟

****

كَيْفَ السَّبِيلُ إِلَى كَرَامَتِنَا ، إِلَى الْمَجْدِ اْلأَثِيْل؟
كَيْفَ السَّبِيلُ إِلَى الْخَلِيلِ ، إِلَى الْمُثَلَّثِ ، وَ الْجَلِيْل؟
كَيْفَ السَّبِيلُ لِحَرْثِ غَرْقَدِهِمْ ، وَإِنْبَاتِ النَّخِيْل؟
كَيْفَ السَّبِيلُ لِطَعْنَةِ الْخِنْزِيْرِ، وَالْقِرْدِ الدَّخِيْل؟

****

لاَ تَنْصَحَنْنِي بِالسُّكُوتِ الزَّائِفِ الْهَشِّ الْعَمِيْل
تَبْقَى شِعَارَاتُ الصُّمُودِ سَلِيْمَةً ، وَأَنَا الْقَتِيْل
تَبْقَى شِعَارَاتُ الصُّمُودِ تَخُوْنُنَا، أَيْنَ الْعُقُوْل؟
لاَ تَنْصَحَنْنِي بِالرُّكُوْنِ لِكُلِّ مَهْزُوْمٍ أَسِيْر

****

شَرِبُوْا دِمَائِي مِنْ عُرُوْقِي نَخْبَ سَلْمِهِمُ الذَّلِيْل
رَسَمُوا طَرِيْقَ الْقُدْسِ مِنْ صَنْعَاءَ حَتَّى الدَّرْدَنِيْل
مَرْمَى الْحَصَى عَنْكُمْ أَرِيْحَا ، لاَ تَدُوْرُ أَلْفَ مِيْل
فَلَمَسْتُ قَلْبَ مُحَدِّثِي، وَهَتَفْتُ مِنْ قَلْبٍ عَلِيْل
قَلْبٌ مَلِيْئٌ بِاْلأَسَى ، وَحَدِيْثُ مَأْسَاتِي يَطُوْل

****
أَسْمَعْتُهُ آيَاتِ قُرْآنٍ بِتَرْتِيْلٍ جَمِيْل
حَدَّثْتُهُ عَنْ قِصَّةِ التَّحْرِيْرِ، جِيْلٌ بَعْدَ جِيْل
وَوَقَفْتُ فِي "حِطِّيْنَ" أَقْطُفُ زَهْرَةَ اْلأَمَلِ النَّبِيْل
وَرَأَيْتُ فِي "جَالُوْتَ" مَاءَ "النِّيْلِ" يَبْتَلِعُ الْمَغُوْل
بِكَتَائِبِ اْلإِيْمَان ، بِكَتَائِبِ اْلإِيْمَان ، بِكَتَائِبِ اْلإِيْمَان

****

بِكَتَائِبِ اْلإِيْمَانِ جَنْبَ الْمُصْحَفِ الْهَادِي الدَّلِيْل
تَمْضِيْ كَتَائِبُنَا مَعَ الْفَجْرِ الْمُجَلْجَلِ بِالْصَهِيْل
نَمْضِيْ وَلاَ نَرْضَى صَلاَةَ الْعَصْرِ إِلاَّ بِالْخَلِيْل
هَذَا السَّبِيْل ، وَلاَ سَبِيْلَ سِوَاهُ إِنْ تَبْغِ الْوُصُوْل
هَذَا السَّبِيْل ، وَإِنْ بَدَا مِنْ صَاحِبِ النَّظَرِ الْكَلِيْل
دَرْبًا طَوِيْلاً شَائِكًا ، أَوْ شِبْهَ دَرْبٍ مُسْتَحِيْل
لاَ دَرْبَ يُوْصِلُ غَيْرَهُ ، مَعَ أَنَّهُ دَرْبٌ طَوِيْل



Bersamaan  dengan segala pembantaian yang terus menjadi , tidak ada jawaban kecuali rintihan
Bersamaan dengan segala luka yang terus mengalir disisi ummatku
Bersamaan dengan segala pengusiran terhadap sebuah bangsa yang menjadi kulit untuk genderang
Datanglah seorang sahabat dari negeriku yang bertanya kepadaku, adakah jalan?

Bagaimanakah jalan menuju kemuliaan kita, yaitu menuju kemuliaan yang berakar kokoh?
Bagaimanakah jalan untuk bertemu Al-Kholil ( Al Aqso), menuju Al-Mutsalats (nama tempat ditimur Gaza) dan kemuliaan ?



Bagaimanakah jalan untuk meremukkan ‘Ghorqod’ mereka dan menumbuhkan pohon kurma?


Bagaimanakah jalan untuk menikam babi (khonaaziir) dan kera (Qirodah) "penjajah asing" ?



Sungguh, janganlah engkau menasihatiku dengan keteguhan palsu, lembek lagi sebagai ‘agen’ mungkin



Yaitu, slogan keteguhan yang selamat meskipun aku terbunuh, juga slogan yang mengkhianati kita, dimanakah akal kalian?

Sungguh, janganlah anda menasihatiku untuk tenang (melihat) seluruh orang yang kalah lagi tertawan

Mereka meminum darah dari pembuluh darahku dengan memilih keselamatan yang hina bagi mereka

Mereka lukiskan jalan menuju Al Quds dari Shon’a hingga Dardanil, Tempat melempar kerikil dari kalian amalatlah luas, janganlah berputar-putar seribu miil



Ku elus hati yang berbicara padaku dan aku berteriak dari dalam hati yang sakit


Hati yang penuh dengan kesedihan dan cerita duka yang berkepanjangan


Aku perdengarkan ayat-ayat Al Qur’an  pada hatiku ini dengan tartil yang Indah

Aku ceritakan padanya kisah pembebasan (kemenangan) yang terjadi selama beberapa Generasi

Aku berdiri di Hitthiin, memetik binga harapan yang mulia


Aku lihat air dari Niil di Jalut menelan bangsa Mongol
Dengan batalion Iman
Dengan Batalion Iman yang beriringan dengan Mushaf Al Qur'an yang memberi petunjuk


Batalion Iman yang terus berjalan bersama Fajar yang bergemuruh dengan ringkikan kuda.


Mereka terus berjalan dan tidak rela untuk melakukan sholat ‘Ash kecuali di Al Kholil, ( Al Aqso’ )



Inilah jalannya, dan tidak ada jalan lain jika engkau ingin sampai


Inilah jalannya, meskipun jalan ini muncul dari orang yang berpandangan membosankan


Inilah Jalannya, Jalan Panjang yang penuh duri, atau mungkin seperti jalan yang mustahil untuk dilalui?



Tidak ada jalan lain yang dapat menyampaikan, meskipun ini adalah jalan yang sangat-sangat panjang...
34. Kataibull Iman

Powered by Syamil

Senin, 12 November 2012

HPku (hape oh hape )

hp sitaan buanyak buanget

Jam 5:45
Pagi yang dingin mencekam menusuk-nusuk persendian tulang sehingga membuatku malas beranjak dari pembaringan. Maklum, pondokku daerah perbukitan. Tak ada hal yang istimewa pada hari ini. Karena hari ini hari libur yang membosankan.Tak ada aktivitas yang membuat ku semangat.
Aku masih berselimut dengan selimutku yang tebal, menahan dingin. “lebih baik selimutan aja daripada baca qur’an tapi kedinginan dan hari ini hari libur gak apalah sekali-kali” batinku.
Ketika aku tiduran dengan selimutku yang tebal, datang temanku setengah berlari, sepertinya ada yang mau dia segera bicarakan.
“berita pagi…tadi ba’da shubuh hpnya Aziz kesita, gara-gara anak takhasus”
“gimana ceritanya!” sahut temen sebelahnya
“denger-dengersih ba’da shubuh anak takhasus lagi ngumpul-ngumpul trus nyetel nasyid keras-keras..tiba-tiba datang ustad zaid dan kena”
“kok bisa anak takhasus yang make hpnya mudabir!”Tanya yang lainnya
“mana ku tau”
Ketika itu tak ada perasaan apa-apa, yang ada hanya aku ingin selimutan karena kedinginan.
Jam 7.00
Waktunya sarapan. Ketika di tengah jalan kebetulan aku berpapasan dengan ustad zaid yang memang mau mencariku.
“hpe antum mana”
“hpe yang mana”
“cepat… ana tau antum bawa hpe kepondok.”
Karena ketika itu belum fres sehingga tingkahku yang panic dan menunjukkan kalo aku membawa hpe dipondok. Maklum baru bangun tidur.
“ustad tau darimana ?”merasa heran
“pokoknya cepat bawa kesini hpenya, jangan memperpanjang masalah”
“trus kalo hpe ana di antum, bi dijamin kembali gak?”tanyaku
“ana serahkan kepihak yang berwajib” tegasnya.
“oh ustad jangan…hpe itu statusnya titip”
“gak usah banyak banyak alasan…antum jangan buat ana emosi sebelum ana main tangan”.
Aku pikir ustad ini bukan bagian kesantrian yang tugasnya menyita hpe santri, tpi kok ngotot mau nyita hpe ana. Kemungkinan besar ini gara-gara hpe yang kesita ba’da shubuh, dan nomerku ada di hpe itu.
Seandainya saja yang dia bukan ustad, berantem dulu, jika aku yang menang hpe statusnya masih milikku tapi kalo dia yang menang bolehlah hpnya diambil. Tapi dia ustadku…
Memang peraturan pondok jika hpe yang tersita hukumnya gak akan dikembalikan meskipun hp mahal sekalipun.
Dan akhirnya hpe ku telah di tangan ustad.
“ustad ntar ana mau make sebentar buat telpon umi ana” kataku setengah berteriak
Hanya anggukan kepala sebagai isyarat dan pergi begitu saja.
Jam 9.30
Aku  telpon umi untuk memberi tau kalo hpe ku ini sudah tersita. Kemudian terjadi kejadian sedikit membuatku lega.
aku kekamar ustadku tadi untuk ku kembalikan kerena itu statusnya sitaan. Tapi sudah 3 kali aku ucapkan salam seperti tidak ada tanda-tanda orang didalam.
Kedua kalinya aku kembali ucapkan salam agak keras plus ketukan pada pintunya. Ada jawaban tapi bukan ustad zaid, tapi adiknya.
“mana ustadnya”
“sedang tidur kak”jawaban polos
“Ooo begitu ya sudah, syukron” tidak jadi ku kembalikan karena merasa gak enak mengganggu ustad tidur.
Hp yang awalnya sudah di tangan ustad kini aku telah aku bawa kembali. Tapi hati ku mengatakan untuk mengembalikan hp ini nantinya setelah ustadnya bangun.
Tapi untuk yang ketiga kalinya aku mengembalikan hpku yang statusnya sitaan ternyata ustadnya sudah pergi ke kota.
Hah.. hpku gak jadi di sita. Mungkin saja ustadnya lupa. Karena aku masih khawatir sehingga aku kembali titipkan ketempat penitipan hp.
2 minggu kemudian
Hati agak tenang karena ustad itu tidak pernah lagi menanyakan persoalan hp ku yang pernah disitanya. Dan aku juga berusaha menghindari darinya. Aku lebih senang lagi karena ustad zaid sebentar lagi akan ke madinah untuk kuliah lagi, berarti hpeku gak di buru lagi.  Tapi takdir berkata lain, tepat seminggu sebelum keberangkatan ustad zaid ke madinah, ustad dari kesantrian memanggilku.
“ada apa denganku”batinku.
“ana dapat titipan dari ustad zaid, kalo hpe antum di sita, sekarang hpe antum mana?”
“sudah ana titipkan “
“ke siapa?”
“ustad Anas”
“ustad zaid bilang kalo hpe antum statusnya sitaan bukan hpe titipan”
“lho gak bisa!!!”bantahku
“gak… pokoknya ana hanya menyampaikan pesan dan hpe antum sekarang ana sita”dengan nada yang tegas.
Hanya pasrah. Karena ini ustadku apa boleh buat. Entah kenapa semenjak itu aku sadar klo mentaati peraturan pondok itu sangat penting selama peraturan itu tidak menyimpang. Walaupun membawa hpe bukan suatu yang tindakan criminal. Jadi taat itu penting. Pelajaran buat ana dan antum semua yang masih melanggar aturan pondok. Taat sama peraturan pondok insyaAllah gak ada ruginya.

NB: Tulisan ini didapat dari flasdisc yang tersita saat razia oleh Tim Kesantrian tanpa perubahan.
___________________________________
Kata ane sih,kisahdiatas adlh pengalaman pribadi,trus dibuat artikel mau dikirim ke majalah osis "El-Huffadz" tapi keburu kesita...hehehe. Dari nama pelaku hingga ustnya disamarkan. Pake acara mau kemadinah lagi (itukan saya mas bro).
Lihat juga bentuk pola pikir yg ingin disampaikan,gaya khasnya santri. Bawa hape bukan suatu tindakan kriminal,,,,(klo ga ketahuan) dan pesan positif yg terselubung dikata selanjutnya."Taat peraturan itu penting".
Tapi bagaimanapun juga,admin acungi jempol buat penulisnya. Semoga bener-bener tobat dari membawa hape kepesantren. HP bukan suatu ukuran kelancaran Tahfidz seseorang. Bukan juga kecerdasan dalam matematika. Lebih cenderung sekedar gaya saja. Terbukti mas kembar 2 menara asal bekasi,tanpa hp mereka berdua mampu meraih mumtaz lho,padahal menurut kita (kakak klsx) hampir2 mustahil dapet mumtaz. Paling Polll ya jayyid jiddan. Dan mereka berdua sekarang melanjutkan study di Lipia tingkat Takmily. 
So,(pesan terselubung juga ^^ ) tahan dulu dari bawa hape,fokus,insyaAllah cita-cita santri 2 menara semua khususnya,dan para santri dipesantren manapun kalian berada tercapai dengan izin Allah. wokeh ^^"

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More