Pemuda "Handsome"

Hari ini bila orang menyebut "pemuda ganteng" besar kemungkinan pikiran selanjutnya adalah seorang artis jago nyanyi dan akting, atau seorang olah ragawan yang biasa tampil di medan pertandingan, atau peragawan yang melenggang lenggok di atas pentas yang ditonton orang ramai.Lanjutkan bacanya ya.

Berawal Dari Mimpi

Sebuah rencana meraih cita-cita,rencana menggapai mimpi yang tak terhingga,mimpa apakah itu??,read more.

MMI Production

Video kajian ahad pagi yg diproduksi oleh MMI Isykarima. Apa sih MMI itu? monggo dibaca sekilas infonya.^^.

Pilih Cara Matimu

Kisah yg tak bosan-bosannya admin baca. Kisah apa itu??? bacalah,semoga kembali ingat dan istiqomah.

Rahasia Ustadz Kita

Menjadi besar dan hebat seperti ulama' terdahulu pasti ada rahasianya kan. Begitu juga dengan ust yg satu ini. mau tahu siapa dan apa rahasianya. Klik di foto ^^

Mencetak hafidz yg Ilmuwan

Berikut hasil investigasi yg dimuat dimajalah isra UII,mau baca,klik disini.

Jumat, 29 Juni 2012

Video 2 menara Isykarima 1


Rabu, 27 Juni 2012

Ust DR Mu’inudinillah


Hari begini belum kenal sama ustadznya sendiri. Yah,itu sungguh terlalu bagi para santri 2 menara. kan ada pepatah tuh "kagak kenal maka kagak sayang".setuju ga nih??? ^^
Okeh,kami cuplikkan sedikit riwayat hidup dr Ust Muin,nama familiar yg tidak asing lagi ditelinga kita. Yang mana beliau juga adalah pengasuh yayasan isykarima. kami ambil sumbernya dari wawancara majalah hidayatullah. semoga bermanfaat. 

Riwayat Sang Ustadz

Ust DR Mu’inudinillah
Mu’inudinillah Basri lahir di Surakarta pada 15 Juni 1966. Ayahnya, Mohammad Basri, adalah seorang dai. Ketika Mui’in duduk di bangku kelas satu tsanawiyah, ayahnya meninggal dunia.
“Saudara saya ada 8 orang. Dengan meninggalnya ayah, saya harus membantu ibu mengasuh adik-adik,” kenangnya. Salah satu adiknya adalah DR Setiawan Budi Utomo yang juga ahli dalam bidang syariah.
Mu’in menghabiskan masa sekolahnya, dari SD sampai SLTA, di Surakarta. Lulus sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri Solo, Mu’in ingin sekali melanjutkan kuliah. Namun, ia terbentur biaya. Niat itu pun ia tahan.
Dalam kondisi seperti itu, ia mendapat informasi bahwa di Jakarta ada universitas yang gratis dan memberikan beasiswa, yaitu LIPIA. Akhirnya, ia mendaftar dan diterima.

Awalnya, Mu’in diterima di kelas sore. Kelas ini tidak mendapat beasiswa. Karena merasa tidak punya uang, Mu’in terpacu untuk berusaha keras agar bisa masuk kelas pagi. Akhirnya, dengan usaha keras dan doa, ia pun diterima di kelas pagi.
Usahanya untuk belajar sungguh-sungguh tak berhenti sampai di sini. Apalagi ia merasa ilmu agamanya pas-pasan dan banyak tertinggal dengan mahasiswa lain yang telah lebih dulu masuk kelas pagi.
“Setiap kali kuliah saya selalu bertanya, sehingga teman-teman merasa terganggu,” kenangnya.
Usahanya itu tidak sia-sia. Sejak semester pertama sampai akhir, Mu’in selalu mendapat rangking pertama.
Lulus dari LIPIA tahun 1996, ia sempat mengajar di ma’had Al-Hikmah di Jakarta. Tak lama mengajar, ada informasi dari pihak kampus bahwa alumni LIPIA yang mendapat rangking 1 sampai 5 mendapat kesempatan melanjutkan studi S2 ke King Ibnu Saud, Arab Saudi. Sayangnya, sewaktu hendak berangkat, meletus perang Irak-Kuwait. Pemberangkatan pun tertunda.
Setahun kemudian, ia bersama keempat kawannya berangkat dengan beasiswa penuh dari pemerintah Saudi. Studi S2 ini rampung tahun 2002. Setelah itu ayah tujuh putra ini melanjutkan S3 tanpa tes di universitas yang sama.
“Kalau boleh saya lebih senang kuliah terus di Saudi,” seloroh Mu’in. Mengapa? “Karena kuliah di sana digaji, he he he,” guraunya.
Selama di sana, Mu’in banyak belajar dari para masyayik bagaimana membangun tradisi keilmuan. “Para masyayik di Saudi santun-santun dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan yang sifatnya furuiyah,” katanya.

Kaum Muslim di Indonesia seharusnya banyak belajar kepada mereka dalam menyikapi perbedaan. “Kalau belum dewasa jangan mencari perbedaan,” terangnya.
Menurut Mu’in, jika dakwah Islam ingin berkembang, hendaknya mengikuti cara berdakwah Rasulullah SAW. “Kita mengajak orang kepada sunnah dengan sunnah,” jelasnya. Artinya, seorang dai harus mengetahui persis kondisi sasaran dakwahnya.
Jika sasarannya orang-orang awam, jangan lantas diberi materi yang berat. Cara berdakwah pun harus santun dan tidak menyesat-nyesatkan mereka,
Berbeda jika menghadapi orang yang memang sengaja mencari-cari sensasi atau membikin onar, maka mereka harus ditegasi. “Contohnya Umar, dia tegas terahadp Shabir yang selalu bertanya dan sengaja membingungkan masyarakat,” kata Mu’in.
Ada buku bagus yang perlu dibaca oleh para dai yang ditulis oleh Syaikh Ruhali dari Madinah. Isi buku itu menasehati para dai agar mengajak masyarakat kepada sunnah dengan cara-cara yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Berdasar pertimbangan dalam buku itulah kemudian Mu’in bersama beberapa dai membuat forum yang mereka namakan Fujamas. Dalam forum ini berbagai golongan, partai, ormas Islam, bisa berkumpul bersama-sama memikirkan dakwah Islam.

Pengasuh pesantren Ibnu Abbas Klaten Jawa Tengah ini sengaja memilih forum ini untuk mewujudkan peran strategis masjid sebagai basis dakwah, pembinaan, dan konsolidasi umat. Lewat forum ini diharapkan upaya-upaya perusakan iman dan akidah bisa diantisipasi.
“Tujuan saya mendirikan forum ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan politik. Saya bukan orang politik,” tegasnya. Apalagi jika dikait-kaitkan dengan keinginan menjadi anggota dewan.
Menurut Mu’in sangat naif jika forum ini disebut-sebut berbau politis. “Forum ini adalah ajang ukhuwah islamiyah di antara berbagai komponen umat islam, tanpa adanya embel-embel kepentingan yang sempit,” tegasnya lagi. baca lengkapnya di link di bawah ini. Jazakallah.

Selasa, 19 Juni 2012

Kesempatan yg datang

Keringat bercucuran deraz setelah kuberlari muter2 desa. “Lumayan dah,diet badan”hehehe,padahal sudah 4thn berat badanku gak nambah-nambah. Untuk menghilangkan panas tubuh,akupun mencari udara segar disamping rumah,disawah yg menghadap langsung ke gunung lawu merapi . lagi asyiknya menikmati pemandangan hijau yg asri banget dihati (habis,di saudi ga da sawah seindah yg kulihat kie,tenan mas bro), terdengar suara khas penjual cilok. “wet,towet,towet’’. Kusapukan pandangan,mencari dan ketemu, pak cilok lewat mengendarai motor astreanya . seingatku, dulu penjual kie naik sepeda kebo. Tapi maklum lah sudah abad 21,kebonya udah karaten kali.

Melihat pak cilok lewat ,bukannya segera memanggil untuk berhenti. Malah aku jalan santai dan berfikir “ntar juga balik muter lagi”. Kuambil kertas pattimura dr kamar dan kembali duduk di pinggir jalan. 1 menit berlalu,2 menit,3 menit,”ah mungkin yg beli banyak,jadinya ga balik2” kuberusaha menghibur diri. Ternyata setelah 10 menit berlalu,pak cilok ga balik juga. Yah...pupus sudah keinginan makan cilok yg langka itu (diarab maksudnya).


Ikhwah fillah,sering kali kejadian2 seperti yg saya alami diatas,antum alami juga dalam keseharian. Tentang sebuah kesempatan yg terlewatkan. Tentang harga waktu yg kita sia-siakan. Yg ujung-ujungnya berbuah penyesalan. Yap,penyesalan. Terlebih tentang kesempatan yg datangnya hanya sekali. Walaupun benar adanya,kesempatan datang bisa berkali-kali. Tapi kalau datangnya kesempatan tidak disertai kemampuan keadaan sama saja nihil. Jadi tolong dibedakan ya fren,antara mensia-siakan kesempatan dengan kesempatan itu sendiri.

Kesempatan adalah peluang berharga yg memiliki jangka waktu tertentu . Sedangkan mensia-siakan kesempatan adalah kondisi pelaku yg mampu akan tetapi bersikap tidak memanfaatkan. Dan kisah yg ane bawakan diatas adalah contoh dari mensia-siakan kesempatan. Ada satu masa per detik yg seharusnya saat itu pula kita bisa gapai peluang ,eh malah kacang. Bisa jadi sih,besok kesempatan beli cilok tercapai..hehehe..Cuma ketika “towet,towet” terdengar ditelinga,tapi posisi dikamar mandi gimana coba,apa mau lari pake handuk doang,sambil teriak “pak-pak tumbas cilok-e “. Gak banget kayaknya. Itu namanya kesempatan tanpa disertai kemampuan. Islampun ngajarkan juga lho,untuk kita selalu memanfaatkan kesempatan. Sebagaimana yg raihan lantunkan dlm album demi masa “muda sebelum miskin,tua sebelum kaya,lapang sebelum sempit,hidup sebelum mati”. Jadi mumpung (aji mumpung nih )kita sekarang masih Allah kasih kesempatan yg begitu banyaknya,segeralah untuk meraihnya. Nyesel dah klo sampai terlewat.


              Bagi yg masih tks,tanyakan pada kak amin,gimana penyesalannya dulu kok pas tks banyak jajan (lho).... yg sekarang kls satu,tanyakan pada kak syarif, kenapa ga pas kelas satu saja khatamnya. Yg kelas dua tanyakan kpd kakak kalian kls 3 yg sudah diakhir usia isyka,apa yg mau mereka perbuat jika diberi kesempatan hidup mundur lagi. Yg kelas 3 tanyakan kepada para alumni,keputusan apa yg mau diambil pertama kali ketika menyandang gelar alumni. Yg sudah alumni jangan segan untuk brtanya kepada mudir mahad ust syihab dan masul tahfidz yg tercinta ust najaruddin,kerna mereka telah banyak mengecap garam kehidupan. Bertanyalah kepada mereka tentang kesempatan kesempatan yg terlewatkan dalam kehidupan,agar kita lebih yakin untuk menentukan pilihan. Yah..kesempatan adalah hal yg sangat berharga. Barusan tadi pagi kutelepon kawan seperjuangan setelah 2 tahun berpisah. Tak disangka ,ternyata beliau ini berada dijakarta untuk mendaftar di salah satu sekolah tinggi ternama. Kami sama-sama bercerita tentang idiealisme yg dulu kita anut.. yak,kita hanya bisa tertawa menyesal. HahaHahha,tapi sedih rek. Dulu merasa harus masuk kuliah diidamkan. Pokoknya Universitas A,klo ga A mending ga usah. Kasarannya gitu. Berbagai kesempatan dilewatkan oleh sahabat kita ini.

           Dan sekarang kamipun hanya bisa saling tertawa menyesali. Kata kawanku ini”tadi ada adik kls nanya,mas gimana klo ana daftar syariah langsung??? Ane jawab saja,bisa ,bisa “hahaha... mbok sadar kemampuan diri tho-tho jawab ane ikut ketawa. Begitulah,terpaku pada pintu tertutup,tanpa menghiraukan begitu banyaknya pintu yg terbuka ke masa depan. Mulai dari sekarang kawan semua,kita pertajam mata kita melihat kesempatan/peluang dalam hidup ini,yg pasti jangan lupa untuk dipertimbangkan dengan kawan(musyawaroh) dan diadukan kpd Allah (istikhoroh).


Moga hari hari kita selalu bermanfaat dan indah…seindah hari ini,indahnya bak purnama di isykarima ^_^,sebiru hari kita..walau kita kan berpisah..hehehe

Jumat, 01 Juni 2012

Video 2 menara Isykarima 2


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More