Selasa, 19 Juni 2012

Kesempatan yg datang

Keringat bercucuran deraz setelah kuberlari muter2 desa. “Lumayan dah,diet badan”hehehe,padahal sudah 4thn berat badanku gak nambah-nambah. Untuk menghilangkan panas tubuh,akupun mencari udara segar disamping rumah,disawah yg menghadap langsung ke gunung lawu merapi . lagi asyiknya menikmati pemandangan hijau yg asri banget dihati (habis,di saudi ga da sawah seindah yg kulihat kie,tenan mas bro), terdengar suara khas penjual cilok. “wet,towet,towet’’. Kusapukan pandangan,mencari dan ketemu, pak cilok lewat mengendarai motor astreanya . seingatku, dulu penjual kie naik sepeda kebo. Tapi maklum lah sudah abad 21,kebonya udah karaten kali.

Melihat pak cilok lewat ,bukannya segera memanggil untuk berhenti. Malah aku jalan santai dan berfikir “ntar juga balik muter lagi”. Kuambil kertas pattimura dr kamar dan kembali duduk di pinggir jalan. 1 menit berlalu,2 menit,3 menit,”ah mungkin yg beli banyak,jadinya ga balik2” kuberusaha menghibur diri. Ternyata setelah 10 menit berlalu,pak cilok ga balik juga. Yah...pupus sudah keinginan makan cilok yg langka itu (diarab maksudnya).


Ikhwah fillah,sering kali kejadian2 seperti yg saya alami diatas,antum alami juga dalam keseharian. Tentang sebuah kesempatan yg terlewatkan. Tentang harga waktu yg kita sia-siakan. Yg ujung-ujungnya berbuah penyesalan. Yap,penyesalan. Terlebih tentang kesempatan yg datangnya hanya sekali. Walaupun benar adanya,kesempatan datang bisa berkali-kali. Tapi kalau datangnya kesempatan tidak disertai kemampuan keadaan sama saja nihil. Jadi tolong dibedakan ya fren,antara mensia-siakan kesempatan dengan kesempatan itu sendiri.

Kesempatan adalah peluang berharga yg memiliki jangka waktu tertentu . Sedangkan mensia-siakan kesempatan adalah kondisi pelaku yg mampu akan tetapi bersikap tidak memanfaatkan. Dan kisah yg ane bawakan diatas adalah contoh dari mensia-siakan kesempatan. Ada satu masa per detik yg seharusnya saat itu pula kita bisa gapai peluang ,eh malah kacang. Bisa jadi sih,besok kesempatan beli cilok tercapai..hehehe..Cuma ketika “towet,towet” terdengar ditelinga,tapi posisi dikamar mandi gimana coba,apa mau lari pake handuk doang,sambil teriak “pak-pak tumbas cilok-e “. Gak banget kayaknya. Itu namanya kesempatan tanpa disertai kemampuan. Islampun ngajarkan juga lho,untuk kita selalu memanfaatkan kesempatan. Sebagaimana yg raihan lantunkan dlm album demi masa “muda sebelum miskin,tua sebelum kaya,lapang sebelum sempit,hidup sebelum mati”. Jadi mumpung (aji mumpung nih )kita sekarang masih Allah kasih kesempatan yg begitu banyaknya,segeralah untuk meraihnya. Nyesel dah klo sampai terlewat.


              Bagi yg masih tks,tanyakan pada kak amin,gimana penyesalannya dulu kok pas tks banyak jajan (lho).... yg sekarang kls satu,tanyakan pada kak syarif, kenapa ga pas kelas satu saja khatamnya. Yg kelas dua tanyakan kpd kakak kalian kls 3 yg sudah diakhir usia isyka,apa yg mau mereka perbuat jika diberi kesempatan hidup mundur lagi. Yg kelas 3 tanyakan kepada para alumni,keputusan apa yg mau diambil pertama kali ketika menyandang gelar alumni. Yg sudah alumni jangan segan untuk brtanya kepada mudir mahad ust syihab dan masul tahfidz yg tercinta ust najaruddin,kerna mereka telah banyak mengecap garam kehidupan. Bertanyalah kepada mereka tentang kesempatan kesempatan yg terlewatkan dalam kehidupan,agar kita lebih yakin untuk menentukan pilihan. Yah..kesempatan adalah hal yg sangat berharga. Barusan tadi pagi kutelepon kawan seperjuangan setelah 2 tahun berpisah. Tak disangka ,ternyata beliau ini berada dijakarta untuk mendaftar di salah satu sekolah tinggi ternama. Kami sama-sama bercerita tentang idiealisme yg dulu kita anut.. yak,kita hanya bisa tertawa menyesal. HahaHahha,tapi sedih rek. Dulu merasa harus masuk kuliah diidamkan. Pokoknya Universitas A,klo ga A mending ga usah. Kasarannya gitu. Berbagai kesempatan dilewatkan oleh sahabat kita ini.

           Dan sekarang kamipun hanya bisa saling tertawa menyesali. Kata kawanku ini”tadi ada adik kls nanya,mas gimana klo ana daftar syariah langsung??? Ane jawab saja,bisa ,bisa “hahaha... mbok sadar kemampuan diri tho-tho jawab ane ikut ketawa. Begitulah,terpaku pada pintu tertutup,tanpa menghiraukan begitu banyaknya pintu yg terbuka ke masa depan. Mulai dari sekarang kawan semua,kita pertajam mata kita melihat kesempatan/peluang dalam hidup ini,yg pasti jangan lupa untuk dipertimbangkan dengan kawan(musyawaroh) dan diadukan kpd Allah (istikhoroh).


Moga hari hari kita selalu bermanfaat dan indah…seindah hari ini,indahnya bak purnama di isykarima ^_^,sebiru hari kita..walau kita kan berpisah..hehehe

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaik anda,insyaAlllah untuk kebaikan bersama

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More