Kamis, 09 Agustus 2012

Di Atas Nama Persahabatan

  Romadhon memang bulan yg istimewa. Bulan yg penuh keberkahan. Subhanallah dah,tapi disini bukannya mau menulis tentang fadhilah2 ato tentang tips-tips beromadhon,soalnya kalian tentu sudah sangat tahu dan hafal luar kepala. Ada sedikit fenomena menarik yg setidaknya ana mau persembahkan untuk ananda para pembaca sekalian.

      Momentum romadhon memberi kesempatan kepada manusia,wa bil khusus warga Indonesia,untuk berkumpul dengan sanak saudara,handai taulan dan sahabat yg terpisah sekian lamanya. Bahkan sampai ada istilah “mudik” saat menjelang lebaran nanti,saat dimana para perantau kembali kekampung halaman,melepas rindu setelah setahun/lebih, meninggalkan semua yg dicintai untuk masa depan yg lebih berarti (katanya sih ^^’).

       Hal itupun kita rasakan bersama dijenjang persahabatan. Setelah membangun kisah persahabatan 4 thn lamanya ,ato lebih dan kemudian Allah berkenan untuk memisahkan kita. diBulan yg indah ini,kita ditakdirkan kembali untuk bersua. Buat saya pribadi,sudah 3x pertemuan dengan sobat2 lama terjadi di bulan puasa ini. Pertamanya dengan generasi “Excellent”2005-2006,lulusan Mts Almujahidin ,kemudian disusul dengan berkumpul dengan “GOM 11” alumni 2 menara 2010-2011 dan barusan kemarin juga merapat buat pasukan “Syamil” produk 2 menara juga,2009-2010. Walaupun dari kesemua pertemuan,tak menunjukkan grafik 100% kehadiran. Tapi setidaknya mampu mencairkan batu kerinduan. Hohoho.

         Saya ga mau bercerita tentang rasa reuninya ya,tapi ada sedikit hal yg mengganjal yg terasa kala kami kembali bersua,dan ITU PASTI. Ada perubahan signifikan yg terjadi dipribadi kami masing-masing.
Ada yg subhanallah ,alhamdulillah dan Innalillah. Gimana itu ya????
Ya gak gimana-gimana,wajar dan pantaslah itu terjadi,dengan beberapa sebab dan alasan logis. Tapi yg mau jadi fokus disini adalah bagaimana kita menyikapinya. Ya,sikap kita melihat realita yg terjadi pada diri sahabat-sahabat kita. Yg mana kemarin itu sempat terlontar sebuah pendapat/sikap yg cenderung sekuleris bagi saya pribadi. Apakah itu???
“Kan sudah jalan hidup masing masing,jadi biarin saja”
Waduh,

Langsung keselek,,
Glek,,glek,,

Gimana itu ya maksudnya ya...?
Seperti ada dikhotomi dalam jalan perjuangan islam.
Gampangannya :
  • yg kuliah umum ---boleh---- pacaran,minum2an,rokok an.
  • Yg kuliah dien --- ga boleh--- melakukan perkara2 diatas.
  • Yg selain itu---boleh/ga boleh--- tergantung sitkondom.
“Hadeh,cape deh”

“Masalah buat elo???”

“Ya iya lah,ga Cuma gue bro,masalah buat semua pemuda islam nih “

Klo  kita  bertemu dan ternyata solusinya ternyata …anda = anda, saya= saya,,,dia= dia ,ngapain juga dinamakan pertemuan atas ukhuwah islamiyyah bro,malah cenderung ke ashobiyyah kelompok.

“sabar mas,sabar,ingat puasa mas”

  Oke-oke kita lanjutkan. Setidaknya bagi kita yg bersatu atas nama islam,yg diikat oleh Alquran,pemikirian yg diatas tadi tidak menjadi keteguhan yg dipertahankan,bahkan dibuang jauh-jauh dari hati-hati para mukmin,klo eman2 ya,monggo dijual…hehehe,tapi siapa mo beli ya.

  Kita memang Allah tempatkan dijalan yg berbeda,dr pendidikan,ada yg negri,swasta dan agama,
dr ekonomi,ada yg mandiri ada juga yg masih numpang orang tua,
dan sampai kekendaraan pun kita berbeda,ada yg ngebis, motoran,mobil,tank sampai pesawat .

Tapi (ada tapinya nih ),yg kita pegang tetap samakan. Ya islam,Ya Alquran. So,jangan dikira ketika lepas dari sekolah agama dan berpindah ke sekolah umum derajat ketidakbolehan pacaran,rokokan,dan teman2nya menurun menjadi agak2 makruh lho.

Tetap sama bro (Siapa juga yg berfikiran begitu,emang ga ada kali,Cuma dalam fakta lapangan yg terjadi begitu).
Dan bagi kita yg mengetahui,apakah akan kita biarkan begitu saja.

Sahabat sekalian,

  • sebab kita disatukan atas islam,menasehati sudah menjadi tuntutan kalam illahi.

  • Sebab kita disatukan oleh Alquran,saling mengingatkan sudah menjadi jalan kehidupan.

  • Atas nama ukhuwah islamiyyah,kita dorong sahabat yg subhanallah agar tetap ingat Allah.

  • Atas nama persahabatan iman,kita merangkul sahabat yg alhamdulillah,untuk tetap tegar dijalan dakwah.

  • Atas nama persatuan dibawah Alquran,kita bantu sahabat yg innalillah,kembali ke jalan millah.

Dan dengan itu,kita pun boleh berharap kepada Allah,Agar pesahabatan kita utuh di dunia,
dan diakherat membawa kita ke surga.
Dihari dimana sahabat dekat saling bermusuhan kecuali insan yg bermandikan sinar ketakwaan.

Sleman,21 Romadhon 1433 H
Sahabat kalian Fillah
,,.;;..;;..;
..;;''..;;;;
.;;;;..;;..;
AkhZah

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaik anda,insyaAlllah untuk kebaikan bersama

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More