Senin, 26 September 2011

“TARBIYAH QUR’AN BERKARAKTER”

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,Pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. ( QS : IBRAHIM 24-25 ) Allah swt adalah pendidik hakiki Dialah Rabbul ‘aalamin pemilik, pendidik, pengatur sekalian alam, Dia mendidik seluruh alam semesta dengan sunnah kauniyah dan sunnah syar’iyyahnya. Dia mendidik kaum muslimin dengan Iman kepadaNya, menerima hidayah dan Syari’atNya. Output pendidikan Allah digambarkan seperti pohon yang besar, akarnya kuat menghujam ke bumi berdiri dengan kokoh, dahan dan rantingnya menjulur ke langit mengayomi orang oarng yang berteduh di bawahnya, memberikan buahnya yang fresh setiap saat, inilah sebagaian karakter yang unik, indah pendidikan Rabbany Allah swt. Yang diharapkan menjadi permasalahan pendidikan kontemporer
Pertama : Pendidikan yang membentuk Aqidah yang benar dan kuat, kepribadian mantap, idealis tinggi, landasannya ma’rifah dan iman kepada Allah, RasulNya dan semua yang ghaib yang diberitakan oleh Allah swt, tauhid yang murni tidak dicampuri oleh kesyirikan, hal mengantarkan kepada visi dan orientasi ridha Allah. Aqidah yang kuat menjadikan seseorang memiliki prinsip yang tak tergoyahkan, siap berkorban dengan semua yang dimiliki untuk mempertahankan idealis iman, ibadah, amal shaleh. Tergambarkan kepribadian ini dalam imannya tukang sihir fir’aun ketika beriman kepada Musa as, mereka dengan tenang menghadapi siksaan Fir’aun dengan dipotong tangan dan kaki bersilang dan disalib sampai mati, dan apa yang ditunjukkan oleh segenap orang shalihin yang disuruh memilih antara kafir atau digergaji tubuh mereka dari kepala sampai kaki, ternyata mereka memilih mati daripada kekufuran. Kepribadian yang kuat adalah kepribadian yang memiliki idealis yang tinggi, maka ia berbuat baik terus menerus, berdakwah dan berjihad dalam menyebar luaskan kebenaran dan kebaikan, ia menyadari bahwa nilai seseorang bukan pada wajah dan fisiknya, bukan pula harta kekayaan dan jabatannya, melainkan misi yang diembannya, orang beriman memiliki misi da’wah kepada keridhaan Allah, kepada diinNya, seorang mukmin mengetahui kebaikan, menikmati kebaikan bahagia dengan kebenaran, dan ia cinta kebaikan buat seluruh manusia, maka ia berda’wah kepada kebaikan, ia mengenal kemungkaran dan membencinya dan melarang manusia dari kemungkaran, jadilah ia makhluq terbaik. ” Kalian umat yang terbaik yang dipersembahkan buat manusia, kalian memerintahkan kepada kebaikan, melarang kemungkaran” Aqidah yang kuat, idiologi yang kokoh menjadikan seorang punya kepribadian yang kuat tidak mudah ikut ikutan yang tidak ilmunya, ” dan janganlah kalian mengikuti apa apa yang kalian tidak memiliki ilmu berkaitan dengannya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungan jawab” Nabi bersabda : ” janganlah kalian menjadi orang yang suka ikut ikutan, mengatakan : kalau manusia berbuat baik aku berbuat baik, kalau manusia berbuat buruk aku juga berbuat buruk, kan tetapi teguhkan dirimu kalau manusia berbuat baik, berbuat baiklah engkau, dan kalau manusia berbuat buruk, jauhilah perbuat buruk mereka” Kedua : pendidikan yang membekali ilmu bermanfaat dan membimbing beramal yang didasarkan atas ilmu yang bermanfaat. Pendidikan Islam mengantarkan peserta didik dapat lulus ujian hidup yaitu mampu melakukan amal terbaik dalam segala posisinya, ” Dialah(Allah) yang menciptakan hidup dan mati untuk menguji siapa yang paling baik amalnya” amal terbaik tidak mungkin dilakukan kecuali berdasarkan ilmu yang bermanfaat, kecerdasan intelektual yang matang, kehendak yang kuat, kemampuan ekplorasi, pengalaman yang mendidik. Dan ilmu tidak akan bermanfaat kecuali menghasilkan suatu amal sebagai sarana ibadah kepada Allah swt. Ilmu yang bermanfaat dalam epistimologi Islam mencakup ilmu ghayat (tujuan hidup) dan ilmu wasaail(sarana hidup) ilmu dalam pendidikan Islamy adalah ilmu yang komprehensif ilmu yang saling melengkapi dan tidak mengenal dikotomi dan pemisahan ilmu agama dan ilmu dunia, melainkan Islam memandang semua ilmu bagian dari agama, hanya agama yang berkaitan dengan tujuan hidup dan sarana hidup. Ayat pertama turun kepada Nabi Muhammad telah mengajarkan membaca secara mutlak, membaca seluruh ciptaan Allah, membaca dengan nama Rabb, yang menunjukkan bahwa tujuan membaca apapun yang dibaca dalam rangka mengenal Allah, beribadah kepadaNya dan mendidik diri dengan sunnatullah kauniyyah dan syar’iyyah. Amal shaleh merupakan karakter didikan Islam, dialah amal sukses yang produktif rapi dan yang moralis, amal yang bermanfaat yang dilakukan ikhlas karena Allah, amal ikhlas karena Allah pasti dilakukan dengan itqan (teliti) rapi, tekun istiqamah. Karakter didikan Al-Qur’an suka melakukan kebaikan sekecil apapun walaupun kelihatannya remeh, melakukannya tanpa memnadang status dirinya, walaupun ia seorang presiden ia tak segan segan menyingkirkan duri dari jalanan, ia merasa dinasehati hadits ” Iman itu lebih dari tujuh puluh cabang, yang tertinggi laa ilaaha illallah yang terendah menyingkirkan hal yang mengganggu dari jalan” HR Muslim. Ketiga : Akhlaq yang tinggi, dan interpersonal yang baik. Islam membangun akhlaq mulia, krena kahlaq adalah addin, kwalitas diin seorang dilihat dari akhlaqnya, baik akhlaq kepada Allah, diri sendiri, dengan alam semesta dan dengan sesama manusia, akhlaq yang baik adalah memberikan kebaikan, dan menahan diri dari melakukan kerusakan, serta murah senyum. Islam mengajarkan manusia suka bergaul dan berinteraksi kunstuktif dengan siapapun, berkenalan dilanjutkan dengan ta’awun dalm kebajikan dan ketakwaan. Nabi bersabda : ” seorang beriman supel, mudah bergaul dan mudah diajak bergaul, tidak ada kebaikan seorang yang tidak mudah bergaul dan tidak mudah diajak bergaul” nabi bersabda juga : ” orang beriman yang bergaul dengan manusia dan sabar atas gangguan mereka lebih baik daripada orang beriman yang tidak bergaul dengan manusia dan tidakj sabar atas gangguan mereka” Seorang beriman dengan misi da’wah, tarbiyah dan ishlahnya, suka bergaul, berkenalan, membantu, bekerjasama dalam kebajikan dan takwa, diharapkan kebaikannya, aman dari gangguannya, jujur dalam bicara dan janjinya, tangannya mempersembahkan kebaikan, bibirnya tersenyum dengan kasih sayang. Suka memberi maaf, tidak menggunjing, tidak mencela, mudah memberi maaf, tidak pendendam. Mudah diajak berbuat baik, dan jauh dari keburukan. Dengan akidah lurus, ilmu yang dalam, amal yang benar, akhlaq yang tinggi, manusia akan selalu menuju kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan merealisasikan tujuan diciptakan manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Posted in Dr. Muh. Mu'inudinillah, MA

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaik anda,insyaAlllah untuk kebaikan bersama

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More