Sebuah ayunan tangan zaman membangunkan saya dari tidur panjang. Banyak yang terjadi di kampung 2 menara pada 3 bulan yang lalu. Hanya saja saya pada bulan mei tersibukkan dengan Ujian Semester sehingga tidak menyempatkan diri untuk menuliskan kabar dari 2 menara. Bulan juni? saya terjebak dalam kebahagiaan yang tak terkira. Setelah 9 bulan berkelana di negeri orang, akhirnya saya bisa kembali menghirup udara segar indonesia wa bil khusus Isykarima. Oh, betapa senangnya hatiku :D.
Cukup..! Kita kembali pada judul yang tertera di atas. Saya akan memulai cerita dari sore hari yang mendung di kampung 2 menara. Setelah sekian lama berpisah, sore itu saya meluangkan waktu untuk berjalan-jalan disekeliling pesantren. Walaupun sudah 3 tahun sejak saya diwisuda, Isykarima masih sama putihnya di mata saya. Selalu indah dan adem luar dalam.
"Weh, weh, pada ngapain tuh?" pikirku melihat santri yang memanjat pagar dari kejauhan. Setelah mendekat ternyata oh ternyata santri yang bernama Boim itu sedang memasang baliho menyambut tamu yang akan datang ke wisuda isykarima 2 hari lagi.
Setelah puas jalan-jalan bernostalgia di sekitar Isykarima, sayapun bertandang ke kamar kelas 3 yang nantinya mereka ini yang akan diwisuda. Rasanya senang sekali bisa melihat adik kelas yang sukses melewati masa bertarung di 2 menara selama 4 tahun. Kenyataannya dari 40 lebih santri yang belajar di bangku Tks, hanya 28 yang bertahan dan siap untuk dilepas ke alam nyata. Woho....!
"Mas, nanti malem kita ada haflah (pesta) bareng adik-adik kelas di dapur. Antum nanti datang ya" Ujar salah seorang diantara mereka. "Oh, Insya Allah datang bahkan tanpa kalian undang" Jawabku nyeplos. Dasar alumni ga tau diri kali ya. hehehe
Haflah |
Kisah sayapun berloncat ke H-1 wisuda perpisahan tahun ini. Seperti biasa, saya kembali berkunjung ke kamar kelas 3 agar bisa turut larut dalam euforia kemenangan mereka. "Eh, tapi pada kemana nih anak. Kok kamarnya sepi sekali" gelitik batinku yang melihat kehampaan dalam kamar mereka. Tapi tak lama kemudian mereka datang bergerombol dari arah satu pintu. "Dari mana wae kalian? kok baru kelihatan" tanyaku. "Habis gladi mas, persiapan acara besok" Jawab fathan. Oalah, pantesan sepi. Dan dalam sekejap, kamarpun kembali ramai dan ceria seperti biasanya.
Setelah puas menemani hari-hari terakhir calon wisudawan di Isykarima, sayapun bergerak menuju ruang auditorium yang esok hari akan menjadi saksi bisu atas kepergian santri yang telah dididik di kaki lawu ini. Terlihat disana kesibukan panitia menyiapkan tempat dan dekorasi panggung. Walaupun detak jantung jam menunjukkan pada pukul 01.00 WIB, tak terlihat mata kantuk yang tersirat dari mata mas-mas ustadz (Minum kopinya banyak kali ). Lha mau ga mau besok pagi harus sudah siap. hehe
----------------------------------------------------------
Pagi harinya, suasana gembira dan ceria menyelimuti kampung 2 menara. Pastinya selalu terbesit kebanggaan pada diri asatidz beserta santri-santri yang lainnya atas keberhasilan kakak kelas 3 yg tak lama lagi akan diwisuda. Sayapun merasakan demikian. Sebagai alumni yang telah mendahului mereka, tahu betul bagaimana perjuangan untuk bertahan selama 4 tahun didalam penjara suci itu.
"Ayo-ayo segera, yg belum mandi segera mandi. Jam 7 semua sudah siap lho" kejarku pada mereka. "Ah, masih lama mas" jawab habib. "Yg bikin lama itu pasang sorbannya. pokoknya cepetan deh" agak susah juga memerintah calon alumni 5 jam lagi. hehehehe. Karena mas admin bertugas untuk memasangkan sorban wisudawan, ya jadinya terpaksa harus main kejar-kejaran.
Wisudawan yg caem berbaris ditangga menyambut tamu. |
*Telat/ terlambat ga masalahkan daripada tidak sama sekali. :)
Ambil gambar perpisahan (Yg burem aja ya biar ga "kesihir") haha |
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar terbaik anda,insyaAlllah untuk kebaikan bersama