Kamis, 12 April 2012

Seorang Santri 2 menara

“Tad,mas hmzah,,msih juz 24,gmn tad?” Kurang lebih begitu bunyi pesan fb yg masuk 1 jam yg lalu. Seketika itu pula langkah kakiku terhenti. Seakan halaman masjid nabawi terbalik & diriku terbawa di alam sebaliknya. Allah…mungkinkah ini ada salahnya denganku..?? sehingga ia belum selesai dari target khatamnya.
Malam itu,selepas,sholat isya’,bertepatan dgn 15 Jumadul ula…yah ,persis pada saat bulan purnama bersinar. Mengiringi langkahku,menuju asrama. Kalaulah purnama bulan lalu aku merasa sesuatu yg indah,malam itu aku merasa beratnya amanah. Huft..mana banyak dirosah yg harus dikejar,tapi bayangan seorang hamzah menghantui tiap tapak langkah. “Begini kali perasaan galau yg dirasa orang akhir-akhir ini” pikirku. Tapi tika diriku sampai di asrama,tebalnya buku yg menunggu untuk dikuasai,membuatku tersibukkan dan sementara waktu lupa dengannya.

 Hamzah… Adalah adik dari sahabat saya yg setia. Tak seorangpun dari warga 2 menara yg tak mengenalnya. Sampai-sampai amil masjid bilal saja kenal kok. Secara ijma’ semua sepakat klo ia hoby berat sama bola . dilain pihak dia sering mukholiful jumhur..hehe. Ada saja hal yg ia perbuat yg kurang bisa dipahami kebanyakan dari kawannya,apalagi asatidz. Dan aku adalah salah satu orang yg memahaminya. Bagiku,hamzah adalah naruto yg sedang berjuang menggapai cita-citanya. Terkadang dikucilkan ataupun diejek,dan sering orang tak menghiraukannya disebabkan hal-hal bodoh yg dia kerjakan (dipandangan mereka ). Tapi aku mengenal baik,kalau ia adalah anak yg baik. Hanya semangatnya yg tinggi itu susah dicerna dengan pandangan biasa.

         Kau tahu dimana biasanya ia menyendiri???. Dibawah menara selatan,ditengah kegelapan malam,ia menghafal disitu. Dan akupun segan untuk menggangu. Tapi lebih sering ia memandangi rumput yg diinjaknya,dengan tatapan kosong dan penuh tanda tanya. Jikalau sudah begitu,ku datang menghampirinya,duduk disampingnya ,seraya berkata” Zah,tegakkan kepalamu dan lihatlah lampu yg menyala diujung lereng lawu sana..” iapun mengangkat kepalanya dan melihat cahaya redup itu. “Tidakkah engkau melihat begitu sulit listrik mencapai daerah tersebut, berkilo-kilo meter kabel harus saling terhubung,dgn tiang-tiang besar yg menyangga, tapi sekarang kau lihat,cahaya telah menyinari kampung itu”kataku. Begitulah kala engkau terus berusaha,pelan tapi pasti,insyaAllah akan sampai juga. Ketahuilah tiada usaha yg sia-sia. Biarlah Allah yg menilainya. ”Sekarang lihatlah bintang dilangit” ajakku padanya. Kala ia mendongakkan kepala,kataku”Gantungkan cita-citamu dibintang yg terang itu,tapi tetaplah kakimu berpijak dibumi”. Kemudian kutinggalkan dia sendiri,membangun semangatnya yg runtuh,kala tak kuasa melawan lingkungan.


 Yah,dia memang anak yg baik,mungkin pula sangat baik tuk dijadikan kawan. Yang dia butuhkan hanyalah sedikit pengertian. Agar mampu memaklumi ,perbuatannya yg kurang dipahami. Seperti darah batman yg dia miliki,kerna sering hidup dimalam hari. Terkadang aku mau menutup mata, dia menyalakan lampu dan mulai membaca mushafnya,itu jam 11 malam. Kala aku asyik menjelajahi alam mimpi,ia menggoyang-goyang badan kurusku seraya berkata” Mas,mas,timus ki”. Heaahp,klo pas keroncongan ya langsung bangun. Tapi lebih sering kerana lelah,disamping persiapan UN & UAT yg begitu berat,membuatku malas membuka mata. Yah tapi dasarnya hamzah,apa yg dia beri ga boleh ditolak, seplastik timus yg masih hangat ditempel dimuka ku. Jann,pasti bangunnya kan. Raketang makan siji trus tidur lagi,hehe. Eh tapi seringnya,ia malah memulai bercerita kisahnya pada hari itu. Klo sudah begitu ya harus didengarkan,jangan sampai ia merasa tersakiti kerna tak acuhnya kita. Itu dia ,mengapa harus sedikit lebih pengertian.

Ya, itulah seorang hamzah. Selama 2 tahun kami selalu melewati hari bersama. Entah kala long march 120km. Menjelajahi pantai nampu atau menjejakkan kaki dipuncak gunung . Kenapa ?? kerna kulihat ia tertatih berjalan menjalani itu semua dan ku tak bosan menuntun. Dan disini mungkin letak salahku. Saat kuharus pergi ke arraayah selama sebulan,mungkin ia merasa kehilangan tongkatnya. Buktinya ,kala ku hadir kembali ia tak bertambah hafalannya kecuali sangat sedikit sekali. Sampai hari dimana kuharus terbang melanjutkan studi,hanya dia seorang yg menetes air mata. Seakan semua orang bahagia,tapi ia sendiri saja yg tak merasakannya. “huft,semoga itu hanya perasaan ku saja”pikirku kala itu. Dan akupun tak luput berpesan kpd orang-orang terdekatnya tuk selalu menstabilkan semangatnya yg tak memenentu. Sekarang aku jauh,dan tak tahu apa yg terjadi dibelahan 2 menara. Sampai inbox fbku yg berkata dengan kabar yg tak biasa.

 Biasa berbuat apa diriku....mungkin note ini dapat mewakili dan mengatakan,bahwasanya aku masih ada disekitarmu. Seperti pesan seorang insan “ Kala engkau merasa sendiri dalam perjuangan ini. Tutuplah matamu dan bayangkan orang yg kau cintai hadir disisimu,menepuk pundakmu seraya mengucapkan kata-kata pembakar semangat asa”... hampir kuyakin kau tak mampu membayangkan kata yg terucap itu zah. Maka note ini semoga menyuratkan hal itu ....”hamzah,teruslah berusaha. Kami ada disampingmu,kami selalu dihatimu. Teruslah berusaha,apapun itu nantinya. Semoga mmafmu tak kunjung habis,kalau salah kami yg tak mengerti. Itulah mengapa,nama akunku masih tertera dengan namamu. Zah,teruslah berusaha,kami disini merasakan hal yg sama,bahkan lebih dari yg kau kira....tapi kita dilarang putus asa.. Ayo,kita gapai mimpi itu bersama. Kerna Kesempatan itu masih ada....Kesempatan itu masih terbuka... Semoga Allah selalu menyertai kita”... [ Untuk hamzah dan kawan2nya yg setia bersama,eratkan genggaman tangan kalian,dan saling membantu melangkah maju. Moga kita berhasil menempuh perjalanan ini menuju ridho Illahi ]

Kota Madinah yg indah,20 jumadal ula 1433 H

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar terbaik anda,insyaAlllah untuk kebaikan bersama

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More